ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Dana $ 300 juta yang sebelumnya dibatalkan oleh Pentagon bukanlah bantuan tetapi kompensasi AS atas kerusakan yang diderita Pakistan dalam perang melawan “terorisme”, Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi mengatakan pada Minggu (2/9/2018), sebagaimana dikutip oleh harian The News International yang berbasis di Karachi.
“Itu bukan bantuan. Itu adalah uang yang kami habiskan untuk partisipasi negara dalam perang melawan terorisme yang diarahkan AS,” katanya.
Pernyataan itu muncul menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ke Pakistan pada Rabu mendatang dan setelah Pentagon membatalkan apa yang disebut Dana Dukungan Koalisi bagi Pakistan.
“Karena kurangnya tindakan tegas Pakistan untuk mendukung Strategi Asia Selatan, sisa $ 300 juta diprogram ulang,” kata juru bicara Pentagon pada Sabtu (1/9).
Hubungan antara AS dan Pakistan telah semakin merumit sejak Januari, ketika Presiden AS Donald Trump menangguhkan lebih dari $ 1,1 milyar bantuan keamanan ke negara itu atas tuduhan bahwa Pakistan tidak menindak kelompok-kelompok bersenjata seperti Taliban Afghanistan.
Pakistan membantah tuduhan itu, dengan mengatakan pihaknya telah melakukan operasi militer tanpa pandang bulu terhadap semua kelompok bersenjata yang beroperasi di wilayahnya.
Pada Minggu (2/9/2018), juru bicara Pentagon, Letkol Kone Faulkner menegaskan bahwa AS akhirnya akan membatalkan $ 300 juta Dana Dukungan Koalisi (CSF), yang merupakan bagian dari $ 1,1 milyar yang ditangguhkan pada bulan Januari, menetapkan kembali dana untuk proyek-proyek lain, “karena kurangnya tindakan tegas Pakistan untuk mendukung Strategi Asia Selatan”.
Qureshi mengatakan bahwa hubungan antara Pakistan dan AS saat ini “hampir karam”, tetapi dia berharap ini akan berubah setelah kunjungan Pompeo.
“Dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS kami berharap akan ada permulaan yang baik, dan kami akan berusaha membangun konsensus di bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama,” katanya.
“Ini adalah tujuan bersama kami untuk membersihkan kawasan dan dunia dari terorisme.”
“Kami akan mendengarkan sudut pandang mereka, dan kami akan menyajikan posisi kami kepada mereka,” katanya. “Tujuan kami adalah membuat hubungan ini dinamis berdasarkan kepercayaan, rasa hormat, dan pengertian.”
Pompeo dan Dunford diperkirakan akan mengadakan pembicaraan dengan pemerintah yang baru terpilih, dipimpin oleh politisi oposisi lama Imran Khan, dan kepala militer Jenderal Qamar Javed Bajwa. (Althaf/arrahmah.com)