WASHINGTON (Arrahmah.com) – AS tidak menjamin India akan bebas dari sanksi jika membeli senjata dan sistem pertahanan dari Rusia, kata pejabat Pentagon.
Randall Schriver, pejabat tinggi Pentagon untuk konsentrasi Asia, mempertanyakan pada Rabu (29/8/2018) gagasan bahwa AS akan melindungi hubungannya dengan India dan bahwa negara itu akan terisolasi dari setiap sanksi jika pembelian itu terjadi.
“Saya akan mengatakan itu agak menyesatkan. Kami masih memiliki kekhawatiran yang sangat signifikan jika India mengejar platform dan sistem baru (dari Rusia),” kata Schriver, menurut kantor berita Reuters.
AS telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia karena pencaplokannya di semenanjung Crimea, yang berarti setiap negara yang terlibat dalam pertahanan atau berbagi intelijen dengan Rusia juga dapat dikenakan sanksi.
Keringanan ini akan dimungkinkan menurut RUU pertahanan baru AS, yang memberi Presiden Donald Trump otoritas untuk membebaskan negara mana saja yang ia kehendaki.
Meskipun Menteri Pertahanan AS James Mattis mengatakan dia adalah pendukung kuat pemberian keringanan India, Schriver mengatakan bahwa hanya karena memiliki otoritas, tidak berarti secara otomatis Trump akan melakukannya.
India berada di tahap akhir untuk mendapatkan rudal jarak jauh S-400 dari Rusia. Kesepakatan ini bernilai $ 6 miliar.
Perjanjian ini diharapkan akan ditandatangani oleh Rusia akhir tahun ini.
Akuisisi sistem S-400 akan menjadi yang terbaru dalam serangkaian panjang pembelian pertahanan India, karena negara itu sebelumnya telah membeli pesawat tempur, kapal dan kapal selam dari Rusia.
Schriver menyatakan bahwa AS prihatin tentang pembelian yang direncanakan ini, dan bersedia untuk berbicara dengan India tentang kemungkinan alternatif untuk sistem rudal Rusia. (Althaf/arrahmah.com)