BAGHDAD (Arrahmah.com) – Ratusan demonstran berkumpul di ibu kota Baghdad sebelum pintu masuk Green Zone, di mana gedung-gedung pemerintah asing berada, dan memprotes keterlibatan AS dalam proses pembentukan pemerintah.
Para demonstran bereaksi terhadap pertemuan Utusan Khusus Presiden AS, Brett McGurk dengan para politisi Irak.
Mereka memegang spanduk dengan slogan-slogan seperti: “Mereka yang duduk bersama utusan Donald Trump [Presiden AS], mengkhianati darah martir”, lansir Daily Sabah pada Rabu (29/8/2018).
Salah satu pemrotes, Mustafa Celal, mengatakan kepada Anadolu bahwa dugaan intervensi AS atas formasi pemerintah tidak bisa diterima.
“Orang-orang pergi ke kotak pemilihan dan memilih. Sisanya harus diputuskan oleh proses hukum dan konstitusi. Mulai saat ini, tidak ada negara, khususnya AS, yang harus dilibatkan,” ujarnya.
McGurk baru-baru ini sering mengadakan pertemuan dengan berbagai faksi politik Irak, dilaporkan untuk “mempercepat proses penyusunan pemerintah baru”, menurut sumber Kementerian Luar Negeri Irak.
Pada Selasa (28/8), McGurk bertemu dengan Nechirvan Barzani, perdana menteri dari Pemerintah Daerah Kurdi (KRG), untuk membahas pembentukan pemerintah baru dan perkembangan terakhir di Irak.
Setelah pengadilan menyetujui hasil pemilihan umum 12 Mei di tengah ketegangan yang cukup besar, Presiden Irak Fuad Masum menyeru parlemen Irak untuk mengadakan sidang pada 3 September.
Pemilihan parlemen adalah yang pertama sejak negara itu mengklaim kemenangan atas ISIS setelah perang selama tiga tahun. (haninmazaya/arrahmah.com)