ANKARA (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif pada Rabu (29/8/2018) mengadakan pembicaraan yang tidak diumumkan sebelumnya dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan, dengan situasi di Suriah yang mungkin telah mendominasi pembicaraan tersebut.
Mereka melakukan pembicaraan di markas partai yang berkuasa di Ankara.
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu yang juga menghadiri pertemuan tersebut mengatakan hubungan bilateral dan Suriah menjadi agenda pembicaraan, lansir Anadolu. Namun, ia tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut terkait pembicaraan tersebut.
Sementara Zarif, yang kini menuju Pakistan, menuliskan di akun Twitter-nya bahwa pembicaraan tersebut telah “membuahkan hasil”.
Dia mengatakan mereka fokus pada hubungan bilateral dan kerjasama regional dalam menghadapi perilaku AS.
Saat ini Iran mendukung Turki karena dihantam oleh sanksi dari AS yang telah menyebabkan lira Turki menukik nilainya.
Ankara selama tujuh tahun perang di Suriah telah mendukung para pejuang oposisi yang berusaha menggulingkan rezim Asad, tetapi telah mengesampingkan perbedaan untuk membentuk aliansi tiga arah dengan Teheran dan Moskow.
Erdogan dan Hassan Rouhani dari Iran serta Vladimir Putin dari Rusia akan bertemu di Iran untuk pertemuan puncak ketiga terkait permasalahan Suriah pada 7 September mendatang, menurut laporan Turki. (haninmazaya/arrahmah.com)