YERUSALEM (Arrahmah.com) – Jurnalis perempuan Palestina, Lama Khater, mengatakan bahwa dirinya mengalami penyiksaan oleh interogator penjajah Israel yang mencoba untuk mendapatkan “pengakuan tak berdasar” darinya, Felesteen melaporkan, sebagaimana dilansir MEMO, Kamis (16/8/2018)..
Seorang pengacara dari Palestinian Prisoners Club (PPC) yang mengunjungi Khater mengatakan bahwa para interogator Israel mengancam akan menangkap kerabatnya jika dia tidak mengaku.
“Khater tidak menyerah pada tekanan itu,” pengacara itu menambahkan.
Khater menghabiskan sepanjang waktunya di penjara dengan duduk di kursi kecil, diborgol serta kakinya diikat di ruang penyelidikan. Dia tidak diizinkan pergi kecuali ke toilet.
PPC mengungkapkan bahwa ibu yang berusia 42 tahun itu menjadi sasaran interogasi secara keras dan berkelanjutan sejak ditahan. Beberapa sesi interogasi berlangsung hingga 20 jam.
Khater merupakan seorang kolumnis yang aktif dan kritis terhadap pendudukan Israel dan kerja sama Otoritas Palestina dengan Israel. Khater ditahan karena Israel meyakini bahwa tulisan-tulisan Khater merupakan “bom waktu”.
Suaminya, Hazim Al-Fakhouri, mengatakan bahwa istrinya mengatakan kepadanya selama persidangan dua hari yang lalu bahwa dia mulai menderita sakit di punggungnya karena harus duduk berjam-jam di kursi interogasi.
Dia mengungkapkan bahwa pendudukan Israel menekan istrinya untuk mendapatkan pengakuan yang bisa digunakan untuk mendakwa dirinya.
Al-Fakhouri mengatakan bahwa interogator Israel juga mengancam akan menyakiti putranya yang baru berusia dua tahun.
(ameera/arrahmah.com)