CANBERRA (Arrahmah.com) – Seorang politisi Australia dikritisi secara meluas pada Rabu (15/8/2018) setelah menuntut “solusi akhir” untuk imigrasi sementara menyerukan kembali pada kebijakan White Australia yang disukai “penganut Kristen Eropa”.
Senator negara bagian Queensland, Fraser Anning, mengejutkan legislator pada Selasa (14/8) ketika dia menggunakan istilah Nazi pimpinan Adolf Hitler untuk memusnahkan orang-orang Yahudi dari Eropa.
Dia juga memicu kontroversi luas dengan menyerukan larangan terhadap para migran Muslim dan membela kebijakan imigrasi White Australia yang berbasis ras yang berlaku selama tujuh dekade sejak 1901.
“Kami sebagai bangsa berhak untuk bersikeras bahwa mereka yang diizinkan untuk datang ke sini harus mencerminkan komposisi Kristen-Eropa yang bersejarah bagi masyarakat Australia,” kata Anning kepada majelis tinggi parlemen.
“Mereka yang datang ke sini harus berasimilasi dan berintegrasi,” tambahnya.
Anning mengatakan “keragaman etnokultur telah dibiarkan merangkak ke tingkat berbahaya di banyak daerah pinggiran”.
“Sementara semua Muslim bukan teroris, tapi sudah pasti semua teroris hari ini adalah Muslim, jadi mengapa ada yang ingin membawa lebih banyak dari mereka ke sini?” ujar Anning nyinyir.
Komentarnya ini dikecam oleh Perdana Menteri Malcolm Turnbull yang menekankan bahwa Australia adalah salah satu negara dengan masyarakat multikultural yang paling sukses di dunia.
“Jadi kami menolak, kami mengutuk rasisme dalam bentuk apa pun, dan pernyataan Senator Anning dikutuk dan ditolak oleh kami semua,” kata Turnbull.
Pemimpin oposisi Partai Buruh, Shorten, menyebut pidato itu “titik terendah bagi parlemen kami”.
Imigrasi tetap menjadi isu hangat di Australia di tengah kekhawatiran tentang langkanya pekerjaan dan kepadatan penduduk di kota-kota besar.
Data yang dirilis baru-baru ini mengungkapkan angka migrasi mencapai terendah selama 10 tahun ke belakang, dengan jumlah migrasi tahunan turun 20.000 orang menjadi 162.000 orang karena prosedur pemeriksaan yang diperketat. (Althaf/arrahmah.com)