LOMBOK (Arrahmah.com) – Para ilmuwan mengatakan gempa dahsyat yang mengguncang Lombok beberapa waktu lalu dan menewaskan hampir 400 orang, telah mengangkat permukaan tanah di pulau tersebut sebanyak 25 cm (10 inchi).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan pada Sabtu (11/8/2018) bahwa 387 orang telah meninggal dunia, ketika tim pencari dan penyelamat terus menyapu puing-puing, lansir Daily Sabah.
Menggunakan citra satelit Lombok setelah gempa 5 Agustus, para ilmuwan dari NASA dan Institusi Teknologi California, membuat peta demorfasi tanah dan mengukur perubahan di permukaan pulau itu. Hasilnya, daratan Pulau Lombok di sekitar pusat gempa terangkat setinggi 10 inci atau 25 cm.
“Dari pola deformasi di peta, para ilmuwan menetapkan patahan sesar gempa berada di bawah bagian barat laut Pulau Lombok, menyebabkan terangkatnya permukaan setinggi 25 cm dari permukaan tanah,” bunyi pernyataan NASA.
Hampir 390.000 orang, sekitar 10 persen dari penduduk Lombok, telah kehilangan tempat tinggal atau mengungsi setelah gempa yang merusak dan menghancurkan skeitar 68.000 rumah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan tiga kabupaten di utara Lombok masih belum menerima bantuan apapun. Gubernur provinsi Nusa Tenggara Barat, telah memperpanjang masa darurat hingga 25 Agustus.
“Diperkirakan korban tewas akan terus bertambah karena masih ada korban yang diduga tertimbun longsor dan bangunan dan ada kematian yang belum tercatat,” ujar Nugroho. (haninmazaya/arrahmah.com)