TRENTON (Arrahmah.com) – Pemerintah Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dan perdanganan dengan Kanada dan memberi Duta Besar Kanada Dennis Horak waktu 24 jam untuk meninggalkan wilayah Kerajaan, seraya menarik pulang duta besarnya sendiri.
Langkah itu dilakukan setelah Kanada mendesak Saudi untuk “segera membebaskan” dua aktivis hak perempuan yang ditahan, termasuk saudara perempuan dari penulis yang dipenjara Raif Badawi, yang dipenjarakan pada 2012 karena menghina Islam di blognya. Istri Badawi adalah orang Kanada yang tinggal di Montreal.
Melalui pemutusan hubungan diplomatik dan perdagangan, Kerajaan Saudi secara efektif memberi tahu Kanada dan negara-negara lain untuk menjauhkan diri mereka dari urusan dalam negeri Saudi.
Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “Setiap langkah lebih lanjut dari pihak Kanada ke arah itu akan dianggap sebagai pengakuan atas hak kami untuk ikut campur dalam urusan domestik Kanada”.
“Kanada dan semua negara lain perlu tahu bahwa mereka tidak dapat mengklaim lebih peduli daripada kerajaan atas warganya sendiri.” kata pernyataan itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Kanada, Marie-Pier Baril mengatakan mereka tidak akan tunduk pada kerajaan.
“Kanada akan selalu membela perlindungan hak asasi manusia, termasuk hak-hak perempuan dan kebebasan berekspresi di seluruh dunia, katanya dalam sebuah pernyataan. “Pemerintah kami tidak akan pernah ragu untuk mempromosikan nilai-nilai ini dan yakin bahwa dialog ini sangat penting untuk diplomasi internasional.”
Pada Senin, Kanada menerima dukungan atas aksinya sementara Saudi melanjutkan pertikaian.
“Amnesti International menyerukan komunitas global untuk mengikuti Kanada dalam mendorong Arab Saudi membebaskan aktivis yang ditahan. Menekankan pada Amerika Serikat, Inggris, Perancis sebagai negara yang memiliki pengaruh signifikan di Arab Saudi, namun terlalu lama diam,” kata kelompok hak asasi ini.
Cuitan Menteri Luar Negeri Freeland Chrystia di twitter pada Kamis bisa jadi merupakan pemicu perselisihan ini.
“Sangat khawatir mengetahui bahwa Samar Badawi, saudara perempuan Raif Badawi, telah dipenjarakan di Arab Saudi. Kanada mendukung keluarga Badawi di masa sulit ini, kami terus dengan keras menyerukan pembebasan Raif dan Samar Badawi,” kata Menlu sebagaimana ditulis di media sosial Twitter.
Analis Timur Tengah mengatakan, perselisihan dengan Kanada membuktikan bahwa Saudi yang mungkin diperkuat oleh hubungan yang hangat dengan Presiden AS Donald Trump, tidak akan membiarkan adanya gangguan dalam masalah domestik mereka.
“Pesan ini jelas tidak hanya dikirim ke Ottawa (ibukota Kanada),” kata Giorgio Cafiero, pimpinan Gulf State Analytics, yang berbasis di Washington. “Ini adalah pesan bagi negara-negara di Eropa dan di seluruh dunia bahwa kritik terhadap Arab Saudi memiliki konsekuensi.”
Kanada mengimpor sekitar 10 persen dari kebutuhan minyaknya dari Arab Saudi dengan total perdagangan sebesar 3 miliar dolar AS.
(fath/arrahmah.com)