JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua Komite III DPD RI yang membidangi persoalan keagamaan, Fahira Idris, mengaku heran dan tidak habis pikir dengan adanya penolakan terhadap kehadiran Ustadz Abdul Somad dalam menyebarkan Islam. Kejadian yang terbaru adalah penolakan di Kota Semarang oleh ormas yang bernama Patriot Garuda Nusantara (PGN).
Dalam surat edaran yang dikeluarkan PGN, mereka menyatakan menolak kehadiran Ustadz Abdul Somad sebagai pembicara tablig akbar di Semarang pada 30-31 Juli 2018.
Fahira menyebut beberapa alasan penolakan tersebut sangat tidak berdasar, keliru, dan mengada-ngada karena menuduh UAS dengan berbagai label yang tidak benar mulai dari radikal, (corong) HTI (Hizbut Tahrir Indonesia), bahkan anti NKRI, serta tuduhan tidak berdasar lainnya.
“Mohon maaf saja, ormas yang nolak UAS itu kudet atau kurang update. Kalau UAS radikal mana mungkin diundang ceramah di depan Wapres, Wakapolri, Kepala BIN. Kalau UAS Anti NKRI mana mungkin diundang banyak institusi pemerintahan dan militer bahkan banyak kepala daerah,” tegas Fahira di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (26/7/2018).
Bahkan pada Awal Juni 2018 lalu, ungkap Fahira, UAS diundang khusus oleh KSAD untuk mengisi kajian di depan jajarannya. Ceramah UAS mendapat sambutan antusias. Bahkan KSAD menegaskan, UAS terbukti sangat cinta NKRI. Hal itu dibuktikan dengan tausiyah ustaz alumnus Universitas al-Azhar, Kairo, ini yang mengajak prajurit TNI AD untuk mencintai negeri ini.
“Jangan lupa, UAS juga pernah satu panggung dan berdiskusi dengan Kapolri di sebuah acara kajian di stasiun TV swasta. Menuduh UAS radikal, sama artinya ormas tersebut menafikan dan tidak menganggap tokoh dan institusi negara yang pernah mengundang UAS. Saya berharap surat penolakan tersebut ditarik saja,” tukas Fahira.
Fahira menegaskan, apa yang terjadi di Bali harus menjadi pelajaran bagi ormas yang menolak kehadiran UAS di Semarang. Paska penolakan UAS di Bali, ormas yang menolak, beberapa hari kemudian, meminta maaf atas penolakan dan kejadian yang kurang menyenangkan itu.
“Sudah jelas ormas yang menolak ini kurang update perkembangan isu terkait UAS,” pungkasnya.
Meskipun ada seruan dan ancaman, warga Semarang, Jawa Tengah, tetap menyambut antusias Ustadz Abdul Somad yang datang untuk menyampaikan ceramah. Ini terbukti ketika warga Semarang tumpah ruah memadati Lapangan Leboh Raya, Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (30/7/2018) malam.
(ameera/arrahmah.com)