GAZA (Arrahmah.com) – Setidaknya dua remaja di Jalur Gaza dilaporkan telah tewas oleh serangan udara ‘Israel’, menurut pejabat kesehatan Palestina, ketika negara Zionis tersebut melakukan serangan siang hari terbesar di daerah kantong yang dikepung sejak perang 2014, Al Jazeera melaporkan pada Minggu (15/7/2018).
Amir al-Nimri (15) dan Luay Kaheel (16) meninggal karena cedera yang mereka derita pada Sabtu (14/7) tidak lama setelah serangan udara biadab tersebut ditujukan ke al-Kutaiba, sebuah daerah di Gaza barat, kata kementerian kesehatan.
Dua belas orang lainnya terluka oleh serangan itu.
Al-alun-alun al-Kutaiba berdekatan dengan taman yang sering dikunjungi oleh warga selama akhir pekan, terutama selama bulan-bulan musim panas, saksi mengatakan kepada Al Jazeera.
“Itu sebabnya banyak warga sipil terluka dalam serangan terakhir,” kata Maram Humaid, seorang wartawan di Gaza.
Dalam sebuah posting Twitter, militer ‘Israel’ mengkonfirmasikan bahwa pihaknya menargetkan sebuah gedung yang dicurigai dan mengatakan pihaknya telah “memperingatkan” warga untuk mengungsi sebelum serangan itu”.
Para saksi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dua remaja yang kehilangan nyawa sedang mereka bermain di atap bangunan tersebut.
Sedikitnya 30 orang terluka dalam serangan yang menargetkan beberapa lingkungan di Gaza.
Menyusul serangan terhadap al-Kutaiba, kesepakatan gencatan senjata dicapai melalui upaya mediasi internasional dan regional, kata pejabat Palestina, Sabtu (14/7).
Dalam sebuah posting Twitter, Hamas mengatakan upaya “beberapa pihak” termasuk negara tetangga Mesir berhasil menerapkan gencatan senjata yang bertahan lama.
Belum ada konfirmasi langsung dari pihak ‘Israel’ terkait insiden ini. (Althaf/arrahmah.com)