BASHRAH (Arrahmah.com) – Demonstrasi yang digelar akibat tingginya tingkat pengangguran, layanan pemerintah yang buruk dan korupsi, yang dimulai di kota Bashrah, telah meluas ke beberapa kota lainnya, termasuk Najaf, Amara, Nasiriya dan Baghdad.
Dua pengunjuk rasa dilaporkan tewas pada Sabtu (14/7/2018) malam di Amara, ibu kota provinsi Maysan yang berbatasan dengan Iran, sehingga jumlah demonstran yang tewas sejak protes meletus pada Ahad (8/7) di Bashrah menjadi tiga orang.
Protes kecil juga terjadi setelah tengah malam di distrik Al-Shula Baghdad ketika pasukan keamanan dikerahkan, kata satu sumber keamanan kepada AFP.
Dewan Keamanan Nasional Irak segera mengadakan pertemuan pada Sabtu (14/7) di ibukota Irak di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Haidar Al-Abadi, di mana dari pertemuan tersebut diputuskan untuk memotong akses internet di kota itu, lapor Anadolu Agency.
Pemerintah khawatir bahwa demonstrasi itu menyebar ke bagian lain di Baghdad.
Setelah pertemuan pada Sabtu (14/7), Perdana Menteri Haidah Al-Abadi, yang mengunjungi Bashrah pada Jumat (13/7), mengeluarkan pernyataan yang menuduh bahwa ada “penyusup” di antara para demonstran yang melakukan aksi damai “untuk merusak properti publik dan swasta”.
“Pasukan kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melawan orang-orang itu,” kata pernyataan itu. (Rafa/arrahmah.com)