JAKARTA (Arrahmah.com) – Nilai tukar rupiah pada Kamis pagi bergerak melemah 56 poin menjadi Rp 14.441 dibanding posisi sebelumnya Rp 14.385 per dolar AS.
Melihat kondisi ini, ekonom senior Dr Rizal Ramli menyebut anjloknya menyebut lemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS lantaran orang-orang disekitar Jokowi salah dalam memberikan masukan tentang kondisi ekonomi nasional.
“Jadi saat ini Pak Jokowi sedang dikelilingi orang-orang tukang hoaks. Mereka ini selalu memberikan laporan kalau ekonomi bangsa ini baik-baik saja. Padahal lagi caru-marut. Parahnya lagi Pak Jokowi tidak tanya kiri kanan. Jadinya ya seperti ini Rupiah terjun bebas,”ujar Rizal Ramli di Jakarta, Rabu (11/7/2018) malam, sebagaimana dilansir Rilis.id.
Mantan Menko Perekonomian ini menilai, kondisi tersebut bukan tidak mungkin krisis moneter (krismon) yang terjadi di 1997 bakal terulang.
“Bayangkan kurs Dolar AS sekarang sudah tembus Rp14.250, harga bahan pokok sudah pasti melambung tinggi, daya beli masyarakat turun. Mau dibawa kemana kita ini,” ujarnya.
Rizal menyarankan agar pemerintah Indonesia tak lagi meminta bantuan kepada IMF. Menurutnya, apabila Indonesia masih menggantungkan diri kepada bank dunia itu, Indonesia bakal terpuruk.
“Karena kita akan masuk pada lubang yang sama seperti dulu,” tandasnya.
Dalam menghadapi krisis ekonomi, lanjur Rizal, pemerintah harus mampu memunculkan terobosan internal bukan meminjam uang ke bank yang akan membuat negara makin sulit karena terlilit hutang
“Contoh Jepang dan China yang berhasil lolos dari krisis berkat pemotongan pajak dan penurunan harga di berbagai bidang sehingga ekonomi mereka tumbuh 12 persen setiap tahunnya,” pungkasnya.
Sementara itu, ekonom senior Faisal Basri menyebut anjloknya nilai tukar rupiah juga didorong ambisi pemerintah yang menggenjot pembangunan infrastruktur. Ia memproyeksi pelemahan mata uang garuda bakal terjadi hingga akhir tahun.
“Sumber utama Rupiah rusak adalah pemerintah yang terlalu ambisius, yang melampaui dari kemampuannya sendiri,” tandas Faisal di Jakarta, Rabu (11/7).
(ameera/arrahmah.com)