KAIRO (Arrahmah.com) – Universitas Al-Azhar yang telah berusia ratusan tahun di Kairo mengatakan bahwa perlakuan ‘Israel’ terhadap Palestina “tidak dapat diterima,” Almesryoon.com melaporkan pada Jumat (6/7/2018).
Al-Azhar telah meluncurkan kampanye melawan pelanggaran ‘Israel’, situs berita Mesir mengatakan. Langkah ini mengikuti penghancuran ‘Israel’ terhadap desa Al-Khan Al-Ahmar dekat Yerusalem dan perpindahan penduduknya.
“Pelanggaran entitas Zionis, tindakan barbar, pemindahan dan pengusiran paksa terhadap warga Palestina tidak dapat diterima dan harus dapat dipertanggungjawabkan,” ungkap sebuah laporan dari universitas.
“Menghina orang-orang Palestina, mengusir mereka, mengambil-alih tanah mereka dan membangun permukiman di atasnya ditentang oleh semua perjanjian dan konvensi internasional,” lanjut pernyataan tersebut.
Al-Azhar mengutuk keputusan Mahkamah Agung ‘Israel’ untuk mengusir warga Palestina dari Al-Khan Al-Ahmar dan Abu Nuwwar agar bisa menghancurkan desa-desa tersebut dan membangun pemukiman Yahudi baru. Semua permukiman ‘Israel’ di tanah Palestina adalah ilegal di bawah hukum internasional.
Lembaga pendidikan yang didirikan pada 975 mengatakan bahwa tindakan “brutal” Israel terhadap orang Palestina sama dengan “Nakbah baru”, referensi ke Nakbah 1948 ketika ‘Israel’ diciptakan di tanah bersejarah Palestina .
Departemen Fatwa Mesir mempublikasikan komentar di situs webnya untuk mendukung orang-orang Palestina, menekankan bahwa mereka memiliki hak atas semua tanah mereka.
Departemen ini juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan untuk menghalangi agresi ‘Israel’ dan menghentikan pelanggaran yang sedang berlangsung terhadap Palestina. (Althaf/arrahmah.com)