GAZA (Arrahmah.com) – Seorang pemuda Palestina yang mengibarkan bendera Turki ketika mengikuti demonstrasi di sepanjang perbatasan Jalur Gaza, untuk melawan pendudukan “Israel” selama puluhan tahun, ditembak pada Selasa (2/7/2018) oleh tentara “Israel’, seorang koresponden Anadolu Agency melaporkan dari tempat kejadian.
Meskipun cedera, pemuda Palestina tersebut terus memegang bendera Turki saat ia dipindahkan oleh staf medis ke ambulans.
Pemuda itu ditembak di kaki dan saat ini sedang menjalani perawatan.
Selama demonstrasi “The Great Return March” berlangsung, banyak anak muda yang mengibarkan bendera Turki dan membawa foto Presiden Recep Tayyip Erdoğan sebagai bentuk dukungan dan cinta mereka terhadap Turki.
Penembakan itu terjadi ketika ratusan wanita Palestina berkumpul di sepanjang pagar keamanan Gaza-“Israel” untuk berpartisipasi dalam demonstrasi yang sedang berlangsung, menandai mobilisasi massa pertama mereka sejak protes meletus di perbatasan tiga bulan lalu.
Para wanita tiba dengan bus, banyak dari mereka yang bersama dengan anak-anak mereka, ungkap koresponden AFP.
Dalam sebuah pernyataan, komite perempuan dari Otoritas Nasional Gaza untuk Melawan Pendudukan menyerukan para wanita Palestina agar berpartisipasi dalam demonstrasi yang mulai digelar pada 30 Maret.
“Kami berdemonstrasi hari ini untuk satu alasan: mengakhiri blokade Gaza selama bertahun-tahun dan kembali ke tanah kami yang telah dicuri oleh ‘Israel’,” kata anggota komite Iktimal Hamad kepada Anadolu Agency.
“Wanita Palestina telah membayar mahal untuk tanah Palestina,” tambahnya. “Kami tidak akan menyerahkan tanah kami atau hak kami atasnya.”
“Saya datang untuk melanjutkan perjuangan yang telah dimulai putri saya,” kata Rim Abu Irmana, memperlihatkan foto putrinya yang berusia 15 tahun, Wasal, yang dibunuh oleh sniper “Israel” pada 14 Mei.
“Kami menggelar demonstrasi secara damai. Kami hanya membela tanah kami dan hak kami,” tambah seorang pria berusia 43 tahun, sambil memegang tangan putranya yang masih muda.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qidra mengatakan, “sebanyak 134 orang Palestina terluka dan terkena dampak gas akibat intervensi tentara ‘Israel’ pada demonstrasi yang digelar para perempuan Palestina di perbatasan timur Gaza.”
Sejak demonstrasi di Gaza pertama dimulai lebih dari tiga bulan lalu, setidaknya 138 demonstran Palestina telah tewas – dan ribuan lainnya terluka – akibat tembakan tentara Israel. Sedangkan dari pihak “Israel” tidak ada satupun korban tewas.
Warga Palestina menuntut “hak untuk kembali” ke rumah dan desa mereka di Palestina yang pada tahun 1948 mereka terusir demi untuk membuka jalan bagi negara baru “Israel”.
Mereka juga menuntut diakhirinya blokade 11-tahun “Israel”-Mesir di Jalur Gaza, yang telah merusak tatanan perekonomian di daerah tersebut dan menyulitkan dua juta penduduknya untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok. (Rafa/arrahmah.com)