JEDDAH (Arrahmah.com) – Raja Saudi Salman bin Abdulaziz memimpin kabinet Dewan Kerajaan di Istana al-Salam di Jeddah pada Selasa sore (3/7/2018), di mana dewan menegaskan kesiapan kerajaan untuk mengerahkan kapasitas produksi minyak cadangannya untuk menjaga keseimbangan pasar dan stabilitas, pernyataan yang disampaikan oleh negara kantor berita SPA mengatakan.
Kabinet menegaskan kesiapan kerajaan untuk menggunakan kapasitas cadangannya ketika diperlukan untuk menghadapi perubahan masa depan dalam pasokan minyak dan tingkat permintaan dalam koordinasi dengan negara-negara penghasil lainnya.
Raja Salman memberi penjelasan kepada kabinet tentang panggilan telepon yang diterimanya dari Presiden AS Donald Trump di mana kedua pemimpin menegaskan perlunya mengerahkan upaya untuk menjaga stabilitas pasar minyak dan pertumbuhan ekonomi dunia.
Kabinet menekankan bahwa salah satu tujuan paling penting dari kebijakan perminyakan kerajaan adalah selalu berupaya mencapai keseimbangan dan stabilitas di pasar minyak, serta untuk berkoordinasi dan berkonsultasi dengan negara produsen lain dan negara konsumen utama. Mereka juga menekankan pada pentingnya penyediaan pasokan bila diperlukan untuk “mencapai kepentingan bersama dan merangsang pertumbuhan ekonomi global.”
Kabinet memuji “kerja sama yang konstruktif antara negara-negara produsen dari dalam dan luar OPEC, yang menghasilkan kesepakatan 25 negara untuk meningkatkan pasokan minyak, dengan mempertimbangkan kondisi pasar saat ini.”
(fath/arrahmah.com)