WINA (Arrahmah.com) – Sejumlah pejabat tinggi Austria telah menuntut bahwa perbatasan UE harus dipertahankan dari pencari suaka, dan menyarankan pengerahan tentara dan polisi di perbatasan eksternal UE.
Pernyataan itu dibuat menjelang pertemuan darurat Uni Eropa tentang migrasi, yang dimaksudkan untuk mengakhiri deretan migrasi yang sedang berlangsung di Eropa.
Dalam wawancara Sabtu (23/6/2018) dengan surat kabar Die Welt, Menteri Pertahanan Austria Mario Kunasek menyerukan penguatan Perbatasan Uni Eropa dan Penjaga Pantai (Frontex) dengan pasukan dan polisi dalam upaya untuk meningkatkan keamanan perbatasan.
Kunasek menyarankan pengerahan Frontex di sepanjang perbatasan eksternal negara-negara Balkan, Italia, dan Yunani serta di “negara-negara Afrika dengan persetujuan dari negara masing-masing.”
Dalam sebuah wawancara radio pada 23 Juni, Utusan Austria untuk UE, Gernot Blümel, muncul dengan gagasan untuk mendirikan pusat penerimaan migran, dan menggunakannya untuk menentukan apakah para imigran dapat mencari suaka di blok tersebut.
Dia membuat pernyataan pada hari yang sama saat Wakil Kanselir Austria Heinz-Christian Strache memperingatkan kemungkinan reaksi berantai di seluruh Eropa, seandainya Jerman menutup perbatasannya. “Itulah konsekuensi logisnya, dan kami siap untuk itu dan juga akan melindungi perbatasan kami,” kata Strache dalam wawancara TV.
Pernyataan-pernyataan ini datang menjelang “pertemuan kecil” darurat mengenai migrasi, yang diharapkan untuk menyatukan para pemimpin Uni Eropa di Brussels dalam menyelesaikan perselisihan mengenai situasi migrasi di Eropa. Pertemuan informal antara pejabat tinggi Eropa ini akan diadakan menjelang pertemuan puncak Eropa penuh.
Sengketa migrasi telah meningkat di Eropa baru-baru ini di tengah kebuntuan Angela Merkel dengan menteri dalam negerinya, Horst Seehofer, tentang apakah akan mengusir pencari suaka di perbatasan Jerman, dan kebijakan migrasi garis keras yang diadopsi oleh pemerintah sayap kanan baru Italia, yang telah melarang penyelamatan kapal migran dari pelabuhannya. (Althaf/arrahmah.com)