ALOR (Arrahmah.com) – Setelah menempuh perjalanan hampir 40 jam dari Pelabuhan Labuan Bajo, akhirnya Kapal Ramadhan ACT merapat dengan selamat di Pelabuhan Kalabahi, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (2/6/2018).
Puluhan truk telah menunggu di dermaga untuk mengangkut 3.871 paket bantuan yang akan disalurkan ke 8 kecamatan yang dibagi di tiga titik implementasi.
Lokasi pertama di Pulau Buaya. Sebanyak 2.413 paket bantuan akan disalurkan di 17 desa yang terdapat di lokasi ini. Lokasi kedua di Pulau Antar. Di sini, 1.195 paket akan disalurkan ke 15 desa di 5 kecamatan. Terakhir di Pulau Pura dengan 263 paket untuk 4 desa.
Pada Ahad (3/6), tim berangkat menuju daerah implementasi di kampung Timoabang, Desa Marru, Pulau Pura, Kabupaten Alor. Perjalanan memakan waktu 30 menit dengan menggunakan perahu kecil bermuatan 10 orang untuk tiba di desa ini dari pelabuhan Dalolong. Sebuah pelabuhan kecil di daerah Kalabahi.
Setibanya di pulau berpenduduk minoritas muslim itu, tim relawan disambut hangat penduduk setempat.
Anak-anak, tua muda semua bergotong royong memikul paket bantuan yang dikumpulkan di ruang kelas Madrasah Islam Swasta (MIS) Daruasalam Timoabang, satu-satunya sekolah Islam setingkat SD di pulau itu.
“Alhamdulillah kita senang dan bersyukur dengan adanya bantuan ini, baru pertama kali ini ada bantuan semacam ini. Kami sangat-sangat berterimakasih,” kata sesepuh Kampung Timoabang, Haji Lewa Iman kepada Islam News Agency (INA).
Dia berharap bantuan tersebut dilakukan secara berkelanjutan. Haji Lewa mengaku sangat mengapresiasi upaya ACT di bulan suci Ramadhan ini untuk menyalurkan donasi ke masyarakat muslim khususnya di daerah-daerah terpencil.
“Mudah-mudahan kegiatan ini dicatat oleh Allah Subhanahu wa taala sebagai amal shaleh, apalagi ini kan bulan Ramadhan, bulan berkah,” tuturnya.
Selain memberikan bantuan bahan pokok, tim Kapal Ramdhan ACT juga membuka posko layanan kesehatan gratis bagi warga muslim di Pulau Pura, Pulau Buaya dan Pulau Antar.
Seperti diungkapkan Dr Rizal Alimin dari Global Medical Action (GMA) yang juga ketum Tim Dokter Kapal Ramadhan, penduduk di daerah implementasi rata-rata mengeluhkan soal penyakit kulit.
“Seperti di daerah lainnya juga, daerah pinggiran pantai akan sering bersentuhan dengan penyakit kulit, batuk pilek, dan kita akan mempersiapkan semuanya,” ujar dr Rizal.
Kapal Ramadhan merupakan produk filantropi program ramadhan dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk menggugah kepedulian sosial masyarakat di momen istimewa tahunan ini, sebagai perhatian atas problem akut kemiskinan di sebagian wilayah Indonesia.
Reporter: Ally Muhammad Abduh
(ameera/arrahmah.com)