GAZA (Arrahmah.com) – Para warga Palestina meluncurkan kapal-kapal dari Gaza pada Selasa (29/5/2018) untuk memprotes blokade “Israel”, sebuah langkah yang kemungkinan besar akan meningkatkan ketegangan setelah tembakan mortir dari daerah kantong pada awal hari dan pekan-pekan kerusuhan mematikan.
Satu perahu utama membawa sekitar 20 orang bersama sekelompok kecil yang berangkat dari pelabuhan nelayan di Kota Gaza, lapor wartawan AFP dan penyelenggara.
Ada pernyataan yang saling bertentangan tentang apakah perahu akan berusaha untuk mematahkan blokade “Israel”, yang saat ini memungkinkan mereka untuk melakukan perjalanan sembilan mil laut (16 kilometer) di lepas pantai.
Beberapa penyelenggara mengatakan mereka hanya akan protes, sementara peserta lain mengatakan mereka ingin melewati batas.
Tidak jelas bagaimana reaksi militer “Israel” dan belum mengomentari protes itu.
Sebelumnya Selasa, tentara “Israel” mengatakan sekitar 28 mortir diluncurkan ke “Israel” dari Jalur Gaza, dengan sebagian besar dihadang oleh sistem pertahanan udara negara itu dan tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Serangan tersebut merupakan serangan terbesar dari Gaza yang menargetkan Israel sejak perang 2014.
Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu berjanji untuk menanggapi “dengan kuat” tembakan mortir itu.
Jalur Gaza telah berada di bawah blokade “Israel” selama lebih dari satu dekade, dengan Israel mengatakan perlu untuk mencegah penguasa Hamas Palestina yang militan dari mendapatkan sarana untuk menyerang.
Protes kapal datang setelah beberapa pekan demonstrasi mematikan dan bentrokan di sepanjang perbatasan Gaza-“Israel”, yang dimulai pada 30 Maret.
Protes menyerukan agar warga Palestina yang melarikan diri atau diusir dalam perang 1948 agar diizinkan kembali ke bekas rumah mereka sekarang dicaplok “Israel”.
Mereka mencapai puncaknya pada tanggal 14 Mei, ketika setidaknya 61 orang Palestina tewas ketika puluhan ribu warga Gaza protes dan bentrokan meletus pada hari yang sama dengan pengalihan kedutaan AS di “Israel” dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Demonstrasi dan bentrokan terus berlanjut pada tingkat rendah sejak saat itu. Setidaknya 121 warga Palestina telah gugur oleh tembakan “Israel” dalam kerusuhan. (fath/arrahmah.com)