DARAA (Arrahmah.com) – Pekan ini, rezim Nushairiyah Suriah pimpinan Bashar Asad menyatakan provinsi Damaskus telah bebas dari “pemberontak” sejak perang dimulai tujuh tahun lalu. Target berikutnya bisa menjadi provinsi Daraa di selatan Suriah, yang sebagian besar dikendalikan oleh pejuang Suriah.
Ada kekhawatiran bahwa serangan dapat menyebabkan eskalasi pertempuran di wilayah itu.
Puluhan ribu warga Suriah mempersiapkan diri untuk serangan oleh rezim Asad yang akan mematahkan kesepakatan gencatan senjata yang telah berlangsung selama tiga tahun di provinsi itu, lansir Al Jazeera pada Kamis (24/5/2018).
Para pejuang yang mengendalikan provinsi Idlib di barat laut tetap menjadi ancaman, tetapi para pengamat mengatakan prioritas Asad kemungkinan adalah provinsi Daraa, di mana protes terhadap pemerintahannya pertama kali pecah pada 2011.
Thomas Pierret, seorang pengamat Suriah di Universitas Edinburgh mengatakan Daraa adalah langkah jelas berikutnya untuk rezim.
“Daraa mungkin lebih mendesak untuk alasan ekonomi dan membuka kembali perdagangan dengan Yordania,” ia memperkirakan seperti dilansir AFP.
Asad telah berulangkali bersumpah akan merebut kembali “setiap inci” wilayah Suriah yang telah jatuh ke tangan pejuang Suriah sejak 2011. (haninmazaya/arrahmah.com)