SRINAGAR (Arrahmah.com) – Ratusan warga Kashmir menggelar aksi unjuk rasa di seluruh wilayah Kashmir yang diduduki India, menunjukkan dukungan untuk Palestina.
Demonstrasi berlangsung usai sholat Jum’at dan menyaksikan bentrokan antara pemuda Kashmir dengan tentara pendudukan India yang menembakkan gas air mata, dan senjata pelet terhadap warga Kashmir yang tak bersenjata, lansir MEE pada Ahad (20/5/2018).
Para pengunjuk rasa memegang plakat dan spanduk yang bertuliskan kalimat-kalimat dukungan untuk Palestina.
Para pemimpin lokal mendesak komunitas internasional untuk bertindak dan mengkritik Organisasi Dewan Islam karena mereka dianggap tidak melakukan tindakan terhadap penderitaan rakyat Palestina.
Banyak kuil dan Masjid yang menggemakan slogan anti-AS, pro-Palestina dan pro-Islam selama protes berlangsung.
Yasin Malik, ketua Jammu Kashmir Liberation Front (JKLF) menyebut keputusan Amerika untuk memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem sebagai langkah yang akan “menanamkan lebih banyak ketegangan dan kebencian di dunia”.
“Terorisme terhadap rakyat Palestina dan bantuan yang didapatnya dari masyarakat internasional sangat menyedihkan,” ujar Malik, yang saat ini dipenjara oleh otoritas India.
“Tidak ada yang lebih tragis daripada sikap masyarakat internasional yang telah mengorbankan kemanusiaan untuk perdagangan kecil, keuntungan ekonomi dan urusan materialistik lainnya.”
Sementara Syed Ali Geelani dari Konferensi Partai Hurriyet menggambarkan PBB sebagai penonton bisu terhadap kekejaman yang dilakukan terhadap rakyat Palestina dan Kashmir.
Kashmir telah menjadi wilayah yang disengketakan antara India dan Pakistan sejak 1947.
Di wilayah pendudukan India, gerakan politik yang berkembang dan pemberontakan bersenjata terus tumbuh meskipun tindakan militer represif oleh India terus dilakukan. Mereka berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan dan bebas dari pendudukan India. (haninmazaya/arrahmah.com)