LONDON (Arrahmah.com) – Duta Besar Inggris untuk Ankara pada Jumat (18/5/2018) menggambarkan keputusan Amerika Serikat untuk memindahkan kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem sebagai sebuah “kesalahan”.
Dominick Chilcott mengatakan: “Seperti yang anda ketahui, agak mirip dengan pemerintah Turki, keputusan pemerintah Inggris adalah kami tidak memindahkan kedutaan kami ke Yerusalem. Dan kami pikir itu adalah Amerika untuk mengambil langkah yang keliru dalam hal ini.”
Chilcott mengomentari kunjungan Presiden Recep Tayyip Erdogan ke Inggris baru-baru ini.
“Ada juga diskusi yang sangat bagus tentang isu-isu kebijakan luar negeri regional. Seperti yang Anda perkirakan, Suriah merupakan topik utama dalam diskusi itu. Begitu juga terkait ‘Israel’-Palestina mengikuti pembunuhan 60 orang Palestina di Gaza, pasca lahirnya keputusan Amerika untuk memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem dan upacara pembukaan kedutaan mereka di sana,” lanjutnya.
Secara keseluruhan, kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Inggris digambarkan sebagai kunjungan yang “sangat produktif” oleh Chilcott.
Mengenai hubungan bilateral antara Turki dan Inggris, dia berkata: “Kami terkadang mengkategorikan keterlibatan internasional Inggris di tiga bidang; perlindungan konsuler warga negara kami di luar negeri, promosi kemakmuran ekonomi Inggris dan perlindungan keamanan negara. Dan di masing-masing dari ketiga wilayah tersebut Turki adalah mitra yang sangat diperlukan bagi Inggris.”
Dia pun memuji kerja sama Turki dan Inggris dalam NATO sebagai dua sekutu yang saling melengkapi.
“Kami juga bekerja sama dengan sangat erat pada ancaman mendesak yang ditimbulkan oleh ketidakstabilan wilayah ini, dalam ancaman khusus yang ditimbulkan oleh organisasi teroris baik PKK, Daesh atau kelompok lain.”
“Dan kami pun saling berdialog tentang segala hal yang mempengaruhi keamanan nasional kedua negara kami seperti perang saudara di Suriah, perkembangan di Irak, Iran, Israel dan Palestina,” tambahnya. (Althaf/arrahmah.com)