YERUSALEM (Arrahmah.com) – Mantan Menteri Pertahanan ‘Israel’ Moshe Ya’alon mengklaim bahwa penyelidikan internasional terhadap pembunuhan para pengunjuk rasa Palestina di Jalur Gaza yang diduduki hanya akan membantu “teroris”, lapor MEMO pada Kamis (17/5/2018).
Muncul seruan yang berkembang luas untuk penyelidikan independen terhadap pembantaian Senin, termasuk dari sekutu ‘Israel’ seperti Jerman dan Inggris.
Namun, berbicara kepada Jerusalem Post kemarin (16/5), Ya’alon mengatakan bahwa “investigasi internasional bermain di tangan teroris”.
“Kami tidak mengirim tentara kami ke Gaza, Hamas harus disalahkan karena mengirim orang-orang mereka ke perbatasan,” tambahnya. “Masyarakat internasional harus menyalahkan mereka.”
“Kami tidak ingin membunuh orang Palestina, dan komandan IDF di lapangan tahu bahwa kematian ini di sisi lain sama sekali tidak memenuhi kepentingan kami.”
Ya’alon menyebut aksi demonstrasi ini sebagai “manipulasi” Hamas. Ia pun menekankan bahwa ‘Israel’ tidak menduduki wilayah yang dikuasai Hamas sejak pelepasan sepihak ‘Israel’ tahun 2005.
“Kami tidak berbicara tentang demonstrasi. Kami berbicara tentang Hamas yang menggunakan demonstrasi ini untuk terorisme, mengirim pasukan Nakba mereka untuk menembaki pasukan dan mencoba untuk menculik para tentara,” lanjutnya.(Althaf/arrahmah.com)