SRINAGAR (Arrahmah.com) – Protes meletus di selatan Kashmir setelah terbunuhnya lima warga sipil dan lima pejuang-termasuk seorang komandan-dalam pertempuran bersenjata melawan pasukan pendudukan India.
Kepala Polisi Negara Bagian Shesh Paul Vaid mengatakan kepada Al Jazeera, pasukan keamanan berhadapan dengan “pemberontak” di sebuah rumah pada Ahad (6/5/2018) di desa Zanipora Badigam di distrik Shopian, skeitar 60 km dari ibu kota Srinagar, setelah menerima informasi intelijen tentang keberadaan mereka.
“Penembakan itu sudah berakhir dan lima ‘teroris’ tewas. Kami berulang kali meminta agar mereka menyerah, tetapi mereka tidak melakukannya,” klaim Vaid.
Menurut para pejabat India, komandan pejuang Saddam Padder, dari kelompok Hizbul Muhaidin, termasuk di antara yang tewas.
Setelah berita tentang penembakan terhadap pejuang di sebuah rumah menyebar, ratusan warga Kashmir berbaris menuju lokasi pertempuran untuk membantu para pejuang melarikan diri, memicu kekerasan antara warga sipil dengan pasukan pendudukan India. Beberapa warga sipil melempari tentara pendudukan dengan batu.
“Kami mendengar penembakan sejak pukul 3 pagi. Kami tahu sesuatu telah terjadi karena suara senjata menjadi semakin intensif. Apa yang terjadi selanjutnya adalah lebih banyak pembunuhan dan pertumpahan darah,” ujar Shahid Ahmad (29), seorang warga Shopian.
“Ini perang yang sedang berlangsung di sini. Orang-orang dibunuh setiap hari.”
Dr. Saleem Tak, inspektur rumah sakit Shri Maharaja Hari Singh mengatakan kepada Al Jazeera bahwa salah seorang warga sipil yang tewas menderita luka tembak di kepala.
Sentimen anti-India terus tumbuh di wilayah Kashmir yang mayoritas penduduknya Muslim setelah beberapa dekade India melakukan pendudukan di sana. (haninmazaya/arrahmah.com)