TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Tentara “Israel” menyerang dan mematahkan lengan seorang wanita Palestina yang berusaha mencegah tentara tersebut menahan putranya pada Jum’at (4/5/2018) pagi, di kota Hebron, Tepi Barat selatan.
Penduduk setempat mengatakan kepada reporter Ma’an bahwa pasukan “Israel” menggerebek rumah Bassam Abu Aisha di daerah Jabal Abu Rumman di Hebron untuk menangkap putranya, Saed.
Selama penggerebekan tersebut, istri Bassam berusaha mencegah tentara menangkap putranya. Para serdadu itu kemudian menyerangnya dan mematahkan lengannya.
Para tentara juga diduga merampas sejumlah uang yang telah disimpan dari rumah Abu Aisha.
Sedangkan di tempat lain, yang masih berada di distrik Hebron, tepatnya di kota Dura, para tentara “Israel” menggerebek rumah pemimpin Hamas, Ayed Dudin. Dudin baru-baru ini telah dibebaskan dari penjara “Israel” setelah mendekam selama satu setengah tahun.
Tidak hanya itu, pasukan “Israel” juga menggerebek beberapa rumah di kota Beita Awwa di distrik Hebron selatan, termasuk rumah mantan tahanan Nabil Masalmeh. Tidak ada penangkapan yang dilaporkan dari penggerebekan tersebut.
Di kota Hebron – daerah Beit Ummar – seorang aktivis lokal Muhammad Ayyad Awad mengatakan kepada Ma’an bahwa pasukan “Israel” menyerbu daerah Al-Turbeiqa di kota dan mencari rumah milik Hilmi Shibli Abu Ayyash.
Awad juga menambahkan bahwa tentara tersebut juga mengirim pemberitahuan interogasi yang harus dihadiri Abu Ayyash.
Dia menunjukkan bahwa para pemuda di kota melemparkan batu ke arah tentara “Israel” yang menembakkan gas airmata ke daerah tersebut.
Sementara itu, pasukan “Israel” telah menahan empat warga Palestina dari berbagai daerah di Tepi Barat. Adapun empat orang tersebut adalah Muhammad Hamdan Mirwah dari kamp pengungsi Askar di Nablus, Bilal Ali Assi, Ahmad Amin Marie dan Musaab Moussa Marie dari Qarawat Bani Hassan di Salfit.
Pasukan “Israel” mengklaim, dalam sebuah pernyataan, bahwa seorang warga Palestina yang mereka tangkap di Nablus menyimpan senjata M-16 beserta pelurunya dan uang yang diduga digunakan untuk “mendanai terorisme” di rumahnya. (Rafa/arrahmah.com)