HOMS (Arrahmah.com) – Sedikitnya 20 militan Syiah loyalis Bashar Asad tewas dalam serangan udara Inggris di situs-situs kimia di provinsi Homs, ujar laporan aktivis lokal pada Sabtu (14/4/2018).
Kedua situs itu merupakan pusat penelitian ilmiah, yang mengkhususkan diri dalam pembuatan senjata kimia, dan depot-depot militer dimana produk kima disimpan, lansir Zaman Alwasl.
Keduanya terletak di pedesaan barat Homs, wilayah pro-rezim yang dikuasai oleh milisi sekutu Asad.
Ahmad Suleiman mengatakan pusat penelitian di kota Nuweiha, sekitar 17 km dari barat Homs, khusus memproduksi senjata kimia bekerja sama dengan Komisi Energi Atom Suriah.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan indikasi awal menunjukkan bahwa serangan udara sebelum fajar adalah serangan yang sukses.
Inggris, AS dan Perancis meluncurkan serangan dekat Damaskus dan Homs.
Pentagon mengatakan bahwa operasi gabungan AS-Inggris-Perancis terhadap rezim Asad berhasil menghantam setiap sasaran, menepis pernyataan dari Rusia bahwa puluhan rudal disergap, lapor AFP.
Ketiga negara itu menggunakan kapal, kapal selam dan pesawat tempur untuk meluncurkan 105 rudal jelajah menuju tiga fasilitas senjata kimia di Suriah.
Perdana Menteri Inggris, Theresa May mengatakan serangan itu bukan campur tangan dalam perang atau untuk merubah rezim, namun serangan terbatas dan terarah yang tidak meningkatkan ketegangan di kawasan dan melakukan segala kemungkinan untuk mencegah korban sipil.
May berkata, “Kami lebih suka jalur alternatif. Tapi pada kesempatan ini tidak ada”. (haninmazaya/arrahmah.com)