DAMASKUS (Arrahmah.com) – Lembaga Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah (SNHR) melaporkan bahwa 783 warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, meninggal dunia dalam 54 serangan yang dilakukan oleh rezim Bashar Asad pada bulan lalu.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa rezim Asad, Rusia, organisasi teroris YPG/PKK dan pihak lainnya telah membunuh 198 anak-anak dan 138 perempuan, jumlah keseluruhannya sebanyak 783 warga sipil gugur pada serangan bulan lalu.
Pada bulan lalu pasukan rezim tercatat paling banyak melakukan serangan sebanyak 40 kali di Suriah, 39 serangan di antaranya dilancarkan di Ghautah Timur.
Dilaporkan bahwa dalam pembantaian rezim, 142 anak meninggal, 105 perempuan kehilangan 620 nyawa warga sipil, dan 41 anak-anak, 14 wanita dan 78 warga sipil meninggal dunia dalam pembantaian pasukan Rusia yang memberikan dukungan udara rezim.
Menurut laporan tersebut, 620 warga sipil termasuk 142 anak-anak dan 105 perempuan tewas dalam serangan-serangan pasukan rezim.
Sedangkan serangan udara Rusia yang mendukung rezim Asad telah menewaskan 78 warga sipil termasuk 41 anak-anak dan 14 perempuan.
Laporan itu menekankan, 92 persen dari pembantaian yang dilakukan oleh rezim Asad terjadi di Ghautah Timur.
Sementara sejak awal tahun, pihak-pihak yang berseteru di Suriah telah menewaskan sebanyak 3.404 warga sipil, 80 persen di antaranya merupakan korban persekutuan rezim-Rusia, kata laporan SNHR yang dilansir kantor berita Anadolu (10/4/2018).
Laporan itu juga menekankan bahwa 90 persen dari serangan-serangan yang diluncurkan menargetkan warga sipil.
SNHR juga menyampaikan bahwa negara-negara yang mendukung SDF, yang dipimpin oleh organisasi teroris PYD/PKK di Suriah, harus menghentikan pasokan senjata dan mendesak kelompok tersebut untuk berhenti melakukan pelanggaran di wilayah yang mereka kuasai. (fath/arrahmah.com)