DOUMA (Arrahmah.com) – Juru bicara Jaisyul Islam mengatakan pada Sabtu (7/4/2018) bahwa pejuangnya telah menewaskan sedikitnya 17 tentara rezim Nushairiyah Suriah pimpinan Bashar Asad dalam bentrokan yang berlangsung di dekat Douma, Ghautah Timur, lansir Zaman Alwasl.
Hamza Bairiqdar dalam pernyataannya membantah bahwa pihaknya telah meluncurkan serangan roket ke ibu kota Damaskus, bahkan menuduh rezim melakukan tindakan seperti itu untuk memfitnah pejuang Suriah.
Pernyataan Jaisyul Islam menyusul serangan udara mematikan yang menewaskan 40 warga sipil dalam pemboman pertama di Douma sejak evakuasi warga sipil dan pejuang dari wilayah Ghautah Timur.
Didukung oleh Rusia, pasukan rezim Asad telah merebut hampir semua wilayah Ghautah Timur, mengombinasikan bombardir udara sengit dan “kesepakatan penarikan”.
Yang tersisa adalah kota terbesarnya, Douma, yang hingga saat ini masih dikendalikan oleh Jaisyul Islam dan dihuni oleh puluhan ribu orang.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau yang berbasis di Inggris mengatakan serangan udara menghantam berbagai daerah di Douma. Jet tempur Rusia diduga ambil bagian dalam serangan tersebut.
“Setidaknya 40 warga sipil tewas, termasuk tuju anak,” ujar Direktur SOHR Rami Abdurrahman menambahkan bahwa 50 lainnya terluka.
Seorang petugas medis di Douma menjelaskan kepada AFP bahwa keadaan kacau terjadi di rumah sakit setempat karena korban tewas dan luka memenuhi rumah sakit tersebut.
“Rumah sakit dalam keadaaan panik,” ujar petugas medis.
“Doter gigi melakukan operasi darurat. Mayat yang terkoyak hingga beberapa bagian dan tidak bisa dikenali lagi.” (haninmazaya/arrahmah.com)