BEIRUT (Arrahmah.com) – Sebuah pesawat tak berawak “Israel” jatuh di Libanon selatan antara Jumat dan Sabtu, militer “Israel” dan televisi al-Manar “Hizbullah” melaporkan.
“Sebuah pesawat mata-mata ‘Israel’ tanpa awak jatuh di antara desa-desa Beit Yahoun dan Baraachit,” al-Manar melaporkan.
Sebuah pernyataan dari militer “Israel” mengatakan pesawat tak berawak itu jatuh karena kerusakan teknis. “Insiden ini sedang ditinjau. Tidak ada risiko informasi yang bocor,” kata pernyataan itu.
“Israel” dan “Hizbullah” Libanon terakhir berperang pada tahun 2006. Para pejabat “Israel” dan AS mengatakan Iran membantu kelompok itu membangun pabrik-pabrik untuk memproduksi peluru kendali presisi atau mereparasi rudal jarak jauhnya dengan sistem panduan presisi.
“Hizbullah” bersenjata berat bergabung dengan perang Suriah untuk mendukung Asad pada tahun 2012, dan telah memainkan bagian penting dalam membantu pemerintahnya mengalahkan kelompok oposisi.
“Hizbullah” telah mempelopori koalisi milisi Syiah yang didukung Teheran yang telah dikerahkan ke Suriah dari Irak, Afghanistan, dan Pakistan. Kekuatan Iran yang semakin meluas di Suriah telah menyebabkan kekhawatiran yang mendalam di negara tetangga “Israel”.
Sheikh Naim Qassem, wakil pemimpin kelompok Syiah yang didukung Iran, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara pada 15 Maret bahwa “Hizbullah” tidak mengharapkan “Israel” untuk memulai perang untuk saat ini di Libanon tetapi ia telah bersiap untuk menghadapinya. (fath/arrahmah.com)