GAZA (Arrahmah.com) – Semakin banyak pemimpin dunia yang mengecam serangan “Israel” terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza yang telah membunuh belasan orang selama aksi protes damai.
Kementerian Luar Negeri Jerman menyatakan keprihatinan mendalam atas ketegangan antara Palesina dan pasukan “Israel”.
Bentrokan itu menjelaskan bahwa negosiasi “mutlak diperlukan” antara Palestina dan “Israel”, ujarnya dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan Anadolu.
“Hanya dengan cara ini bisa ada solusi yang memberikan semua orang yang hidup diantara Mediterania dan Sungai Yordan, hak untuk hidup yang bermartabat dan menentukan nasib sendiri,” klaimnya.
Di Inggris, Menteri Negara untuk Timur Tengah dan Afrika Utara menyatakan keprihatinan yang sama.
“Sangat prihatin dan sedih pada peristiwa di Gaza. Inggris menyerukan untuk tenang dan menahan diri serta memperbarui komitmen untuk proses politik untuk menyelesaikan masalah,” ungkap Alistair Burt di akun Twitter.
Senada dengan mereka, Menteri Luar Negeri Italia Angelino Alfano mendesak dua pihak untuk menemukan solusi mendesak yang akan meredakan ketegangan dan memungkinkan warga “Israel” dan Palestina untuk “hidup damai dan aman”.
Sementara itu, Antonio Guterres dari PBB dan Federica Mogherini, diplomat Uni Eropa menyeru penyelidikan independen dan transparan terhadap penggunaan peluru tajam oleh tentara “Israel”.
“Israel” melakukan pembelaan dengan berdalih bahwa tentara menembaki orang-orang Palestina yang “memisahkan diri” dari protes utama dan mendekati pagar perbatasan yang dijaga ketat di sekitar Jalur Gaza.
Selain 16 orang Palestina yang terbunuh, lebih dari 1.400 lainnya terluka pada Jum’at (30/3), 758 di antaranya oleh tembakan dengan menggunakan peluru tajam dan sisanya dengan peluru karet dan gas air mata, menurut laporan kementerian kesehatan di Gaza. Palestina mengatakan “Israel” menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dan menembaki para pengunjuk rasa yang tidak menimbulkan ancaman.
Kelompok hak asasi manusia juga mempertanyakan peluru tajam yang digunakan “Israel”.
Pasukan pendudukan “Israel” menembaki demonstran yang memperingati “Hari Tanah”, peringatan tahunan atas kematian enam warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan pendudukan pada 1976 selama demonstrari menentang penyitaan tanah mereka oleh “Israel”.
Protes tersebut dijadwalkan akan mencapai puncaknya pada 15 Mei ketika orang-orang Palestina memperingati hari Nakba (bencana). (haninmazaya/arrahmah.com)