GAZA (Arrahmah.com) – Sedikitnya 15 orang Palestina gugur dan lebih dari 1.400 lainnya terluka dalam konfrontasi dengan pasukan pendudukan “Israel” selama aksi protes di perbatasan Gaza pada Jum’at (30/3/2018).
Kementerian Kesehatan mengatakan 1.416 orang terluka ketika para pengunjuk rasa berbaris menuju pagar yang memisahkan Gaza dengan wilayah “Israel” pada hari pertama demonstrasi yang dijadwalkan berlangsung selama enam minggu. Korban termasuk seorang remaja berusia 16 tahun, ujar pernyataan kementerian tersebut.
Di Gaza utara, CNN menyaksikan setidaknya dua lusin orang dibawa oleh ambulans dalam rentang waktu setengah jam. Cedera bervariasi dari terkena peluru karet, gas air mata dan peluru tajam yang ditembakkan oleh militer “Israel”. Mayoritas yang terluka adalah para pemuda dan seorang wanita termasuk di antara mereka.
Seorang juru bicara Bulan Sabit Merah di Gaza mengatakan kepada CNN bahwa 355 cedera berasal dari peluru tajam dan beberapa mengalami luka serius di kepala, perut dan punggung. Bulan Sabit Merah telah mendirikan rumah sakit lapangan di Gaza timur dan mendirikan rumah sakit kedua di dekat Jabalia timur.
Puluhan ribu demonstran Palestina berbaris di Gaza di sepanjang pagar perbatasan dengan kelompok-kelompok kecil turun ke jalan di Tepi Barat pada Jum’at (30/3) dalam apa yang disebut dengan “March of Return”. Protes bertepatan dengan Hari Tanah Palestina, yang memperingati penyitaan tanah milik Palestina oleh “Israel” pada 1976. Enam warga Palestina tewas memprotes penyitaan pada saat itu.
Pasukan Pertahanan “Israel” (IDF) mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa ribuan warga Palestina melakukan “kerusuhan di sepanjang Jalur Gaza, menggulingkan ban yang terbakar dan melemparkan batu ke pagar keamanan dan pasukan IDF menanggapi dengan cara menembak ke arah “penghasut” utama.
IDF siap untuk menanggai “kerusuhan” yang direncanakan di seluruh Jalur Gaza jika diperlukan, tambah pernyataan itu.
Kota tenda
Kota-kota tenda telah didirikan untuk menjadi tuan rumah pawai, yang diperkirakan akan berlanjut sampai 15 Mei ketika orang Palestina memperingati hari Nakba, sehari setelah “Israel” mendeklarasikan kemerdekaan pada 1948.Sekitar 700.000 warga Palestina diusir dari rumah mereka selama perang Arab-“Israel”.
Hari ini sekitar 1,3 juta warga Palestina yang tinggal di Gaza terdaftar sebagai pengungsi, menurut laporan PBB.
Sementara itu AS berencana memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 14 Mei mendatang, bertepatan dengan peringatan ke-70 deklarasi “Israel”. Keputusan kontroversial oleh Presiden AS Donald Trump untuk merelokasi kedutaan dan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota “Israel” itu dikecam oleh masyarakat internasional dan memicu kemarahan warga Palestina. (haninmazaya/arrahmah.com)