BERLIN (Arrahmah.com) – Otoritas Jerman pada tahun 2017 telah menangani 524.185 permohonan suaka. Angka tersebut merupakan angka tertinggi dibandingkan jumlah permohonan suaka yang ditangani semua negara Uni Eropa Lainnya, yaitu 435.070, lansir harian Jerman Die Welt.
Data yang dikutip dari kantor statistik Uni Eropa, Eurostat, mengatakan bahwa Jerman memroses lima kali lebih banyak permohonan suaka dibandingkan Italia dan Yunani.
Sebagaimana dilansir DW (20/3/2018), pemerintah Jerman yang baru akan meneruskan kebijakan tersebut. Para pencari suaka tetap diizinkan untuk datang ke Jerman dan mengajukan permohonan suaka. Namun, Menteri Dalam Negeri yang baru Horst Seehofer dikenal sebagai politisi yang bersikap lebih keras dalam politik suaka dan pengungsi dibanding pendahulunya, Thomas de Maiziere.
Horst Seehofer meminta agar pemeriksaan di perbatasan internal Uni Eropa tetap diberlakukan. Pengawasan perbatasan diantara dua negara Uni Eropa memang bisa diberlakukan dalam situasi-situasi darurat, namun setelah kondisi kembali normal, pengawasan perbatasan harus diakhiri.
Selama krisis pengungsi, Uni Eropa sempat membekukan kesepakatan Schengen mengenai kebebasan bergerak di Uni Eropa. Pengawasan perbatasan lalu dilakukan lagi oleh beberapa negara. Kebijakan itu menurut rencana akan diakhiri bulan Mei mendatang.
Seehofer juga menuntut agar pembekuan Schengen dilanjutkan, Dia juga menuntut agar Jerman mempercepat proses deportasi pencari suaka yang sudah ditolak permohonannya. (fath/arrahmah.com)