DOUMA (Arrahmah.com) – Sedikitnya 42 warga sipil kembali gugur dalam serangan udara pengecut di Ghautah Timur, Suriah saat pasukan rezim Asad melanjutkan serangannya di wilayah yang dikuasai oleh pejuang Suriah.
Aktivis di Douma, salah satu kota utama di Ghautah Tiur, mengatakan kepada Al Jazeera pada Ahad (11/3/2018) bahwa jet Suriah tidak menghentikan serangannya di seluruh Ghautah.
Warga sipil terjebak
PBB memperkirakan ada 40.000 warga sipil yang terjebak di Ghautah Timur.
Aktivis Nour Adam mengatakan delapan orang tewas di Jobar, sebuah kota di sebelah timur ibu kota Damaskus dan 16 orang dari keluarga yang sama terbunuh dalam serangan di Douma, lansir Al Jazeera.
Sisanya meninggal dalam serangan yang melanda kota Harasta, Zamalka, dan Arbin, ujar Adam.
Pada Sabtu (10/3), Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Ghautah Timur telah dibagi menjadi tiga bagian, Douma dan skeitarnya, Harasta di barat dan sisa kota di selatan.
Ofensif terbaru rezim yang dimulai pada 18 Februari lalu telah membunuh 1.099 warga sipil, ujar laporan SOHR.
Angka tersebut mencakup 227 anak dan 145 wanita sementara setidakya 4.378 lainnya luka-luka.
Pertahanan Sipil Suriah atau yang lebih dikenal dengan White Helmets mengatakan pada Ahad (11/3) bahwa serangan rezim di Arbin telah menggunakan klorin dan fosfor. Itu adalah serangan kimia kedua yang menyerang daerah pinggiran dalam hitungan hari. (haninmazaya/arrahmah.com)