YERUSALEM (Arrahmah.com) – Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan pada Ahad (4/2/2018) bahwa setidaknya 45 sekolah di Palestina menghadapi ancaman pembongkaran oleh otoritas “Israel”.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan koordinator OCHA untuk wilayah Palestina yang diduduki, Roberto Valent, menunjukkan bahwa sebuah sekolah Palestina di Yerusalem Timur telah dihancurkan oleh pasukan “Israel” dan menambahkan: “Pembongkaran tersebut dilakukan dengan alasan tidak ada izin yang dikeluarkan oleh ‘Israel’, yang hampir tidak mungkin diperoleh”, lansir Daily Sabah, Senin (5/2).
“Seperti di Abu Nuwar, ratusan anak yang menghadiri salah satu dari setidaknya 45 sekolah di Tepi Barat (37 di Area C dan 8 di Yerusalem Timur) dengan perintah pembongkaran, hidup dalam ketidakstabilan, dengan momok pembongkaran sekolah, mengancam akses mereka terhadap pendidikan,” ujar Valent dalam pernyataannya.
Menurut pernyataan itu, tentara “Israel” menghancurkan dua kelas yang melayani 26 anak Palestina di sekolah komunitas Badui dan pengungsi Abu Nuwar yang berada di Area C, pinggiran Yerusalem Timur.
Valent menambahkan bahwa Abu Nuwar adalah salah satu komunitas yang paling rentan yang membutuhkan bantuan kemanusiaan di Tepi Barat yang diduduki. Kondisi yang dihadapinya juga mewakili banyak komunitas Palestina, di mana kombinasi antara kebijakan dan tindakan “Israel”-termasuk pembongkaran dan akses terbatas untuk layanan dasar seperti pendidikan-telah menciptakan lingkungan koersif yang melanggar hak asasi manusia dan menimbulkan resiko pemindahan paksa. Ini adalah insiden pembongkaran keenam di sekolah Abu Nuwar oleh otoritas “Israel” sejak Februari 2016.
Komunitas Abu Nuwar yang terdiri dari sekitar 700 orang, yang tinggal di Area C, menolak untuk meninggalkan desa mereka meskipun ada ancaman dan tekanan terus-menerus dari pihak “Israel”. (haninmazaya/arrahmah.com)