TEL AVIV (Arrahmah.com) – “Israel” mengkonfirmasi bahwa pada Kamis (18/1/2018) pihaknya telah mencapai kesepakatan dengan Yordania atas sebuah insiden penembakan pada tahun Juli lalu di kedutaan zionis “Israel” di Amman yang menyebabkan dua orang Yordania tewas.
“Israel dan Yordania telah mencapai kesepakatan mengenai insiden penembakan yang terjadi di kedutaan ‘Israel’ di Amman di mana seorang petugas keamanan ‘Israel’ membunuh dua orang Yordania,” kata Kantor Perdana Menteri penjajah “Israel” dalam sebuah pernyataan.
“Kedubes ‘Israel’ di Yordania akan segera kembali beroperasi,” tambah pernyataan tersebut.
Pada Juli 2017, seorang petugas keamanan “Israel” menembak mati dua pekerja Yordania di sebuah bangunan tempat tinggal untuk staf kedutaan zionis “israel” setelah ia ditikam oleh salah satu dari mereka dengan obeng.
Menurut pernyataan tersebut, kedua negara itu juga telah mencapai kesepakatan mengenai insiden penembakan pada Maret 2014 ketika seorang hakim Yordania ditembak dan dibunuh oleh tentara zionis “Israel” di jembatan perbatasan antara “Israel” dan Yordania.
“Pihak berwenang ‘Israel’ akan terus menyelidiki materi yang berkaitan dengan insiden pada Juli 2017 tersebut dan diperkirakan akan mencapai keputusan dalam beberapa pekan mendatang,” kata pernyataan tersebut.
“Israel sangat mementingkan hubungan strategis dengan Yordania, dan negara-negara akan bertindak untuk mempromosikan kerja sama di antara mereka dan untuk memperkuat kesepakatan damai.”
Juru bicara pemerintah Yordania Mohammad al-Momani dikutip oleh kantor berita negara Petra yang mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri Yordania pada hari Kamis menerima sebuah nota resmi dari Kementerian Luar Negeri “Israel” di mana mereka menyatakan penyesalan dan meminta maaf kepada Yordania atas insiden penembakan di kedutaan besarnya.
“Memorandum tersebut menyatakan komitmen pemerintah ‘Israel’ untuk melanjutkan kerja sama dengan pemerintah Yordania dan menyelesaikan masalah ini,” kata Momani. (fath/arrahmah.com)