NEW DELHI (Arrahmah.com) – Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa AS akan memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem dalam tahun ini, menyusul pengakuan Presiden Donald Trump atas kota tersebut sebagai ibu kota “Israel” bulan lalu, lapor Haaretz.
Saat ini Netanyahu dalam perjalanan resmi ke India, ia mengarahkan komentarnya kepada wartawan yang menemaninya hari ini dan mengklaim prediksinya didasarkan pada “penilaian solid”.
“Ada tiga hal yang terjadi di AS yang tidak pernah terjadi sebelumnya,” ujar Netanyahu.
“Pertama memindahkan kedutaan AS. Penilaian saya adalah bahwa hal itu akan berjalan lebih cepat daripada yang kalian pikirkan: dalam waktu satu tahun dari sekarang,” klaimnya.
Dia kemudian memuji sikap sekutunya (AS) terhadap Iran dan pengumuman pemerintah Trump yang akan memotong bantuan ke badan pengungsi Plestina UNRWA, lansir MEMO pada Rabu (17/1/2018).
“Kedua, ada perubahan dramatis terhadap Iran. Presiden telah membuat perubahan yang diperlukan dalam kaitannya dengan program nuklir. Anda tahu ini akan terjadi. Membatalkan kesepakatan adalah apa yang dia katakan akan dia lakukan,” lanjutnya.
“Hal ketiga adalah menantang UNRWA untuk pertama kalinya. Selama 70 tahun organisasi tersebut ‘melanggengkan narasi Palestina’, dan ini saat pertama mereka [orang Amerika] menantang ini,” pungkasnya.
AS pada awalnya menyatakan bahwa memindahkan kedutaan tersebut tidak akan berlangsung selama masa jabatan Prsiden Trump, karena waktu yang dibutuhkan untuk membangun kedutaan di Yerusalem. Komentar terbaru Netanyahu menunjukkan bahwa penghalang semacam itu sedang diatasi.
Masyarakat internasional telah menyatakan keprihatinnya terhadap posisi AS atas “Israel” sejak naiknya Trump. Mereka mengutuk pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota “Israel”. (haninmazaya/arrahmah.com)