TRIPOLI (Arrahmah.com) – Memburuknya konflik bersenjata di Libya yang merembet hingga memasuki perbatasan Tunisia menjadikan upaya evakuasi WNI menemui banyak hambatan.
Mengatasi masalah tersebut, KBRI Tunis bekerjasama dengan Kedubes Thailand di Tripoli untuk saling mendukung dalam mengevakuasi warga kedua negara dari Libya, demikian keterangan pers KBRI Tunis, Jumat (6/5/2011).
Dalam upaya kegiatan evakuasi ini, Kedubes Thailand di Tripoli kini membuka posko perlindungan warganya di Jerba, kota pulau di Tunisia yang berjarak sekitar tiga jam dari perbatasan dengan Libya. Hal yang sama dilakukan KBRI Tunis yang telah membuka posko di kota tersebut sejak ditutupnya KBRI Tripoli pada tanggal 27 Maret lalu.
Kerjasama yang saling mendukung tersebut selain mencakup upaya bantuan evakuasi WNI dari Libya, juga bantuan dalam melakukan pelacakan secara langsung di Libya untuk dikomunikasikan kepada KBRI Tunis.
Kesepakatan yang dilakukan KBRI Tunis dan Kedubes Thailand di Tripoli, disetujui setelah kedua Duta Besar melakukan pertemuan di Jerba, Tunisia, baru baru ini. Kesepakatan tersebut mencakup perlindungan dan bantuan bagi warga kedua negara di negara akreditasi masing-masing.
Dubes Thailand untuk Libya, Opas Chantarasap sepakat untuk membantu evakuasi WNI dari Libya dan melakukan perlindungan terhadap WNI yang berada di Libya, dengan bantuan staf kedubes Thailand yang masih berada di Tripoli.
Di lain pihak, KBRI Tunis akan membantu dan melindungi warga Thailand yang dievakuasi ke Tunisia, mengingat Thailand tidak memiliki Kedutaan Besar di Tunisia. Sebaliknya, KBRI Tunis juga akan membantu menjaga aset milik Kedubes Thailand yang dititipkan di Tunisia, termasuk di antaranya kendaraan-keandaraan dinas Kedubes Thailand.
Kesepakatan tersebut juga dilakukan dalam kerangka upaya Indonesia untuk memperkuat peran ASEAN di kawasan Timur Tengah, di mana saat ini Indonesia menjabat sebagai Ketua ASEAN.
Upaya yang diprakarsai Dubes RI untuk Tunisia, Muhammad Ibnu Said, ini dilakukan guna meningkatkan implementasi kerjasama di bidang konsuler dan perlindungan warga negara anggota negara-negara ASEAN.
Tidak hanya itu. trrkait dengan implementasi kerjasama perlindungan warga antar negara ASEAN ini, KBRI Tunis juga telah membantu warga Filipina yang dievakuasi ke Tunisia.
Bantuan tersebut mancakup bantuan kekonsuleran bagi warga Filipina sebelum dipulangkan ke negaranya, serta bantuan pengurusan bagi mahasiswa Filipina yang ingin meneruskan studinya ke perguruan tinggi di Tunisia.
Kebijakan tersebut dilakukan karena Indonesia adalah satu-satunya negara anggota ASEAN yang memiliki kedutaan besar di Tunisia.
Dubes Ibnu Said mengharapkan kerjasama saling dukung tersebut dapat semakin mempererat kerjasama ASEAN di masa mendatang, khususnya dalam hubungan yang bersifat people-to-people contact. (rasularasy/arrahmah.com)