GHAUTAH (Arrahmah.com) – Sedikitnya 12 warga sipil meregang nyawa pada Senin (8/1/2018) dalam pemboman berat di daerah pinggiran Ghautah Timur yang terkepung saat faksi-faksi pejuang Suriah mengepung satu-satunya pangkalan militer di mana 250 tentara rezim Asad telah terjebak, ujar aktivis setempat.
Kelompok Jaisyul Islam yang didukung oleh beberapa faksi lainnya telah meraih kemajuan baru di basis militer di pinggiran Harasta, dan merebut lima blok meski ada laporan bahwa rezim telah menghapus pengepungan tersebut, lansir Zaman Alwasl.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, mengatakan bahwa pertempuran di Harasta terjadi sejak akhir Desember dan telah meninggalkan sedikitnya 72 tentara rezim tewas.
Menurut laporan White Helmets, kelompok penyelamat yang beroperasi di wilayah yang dikuasai pejuang Suriah, 12 warga sipil yang menjadi korban termasuk seorang ibu dan tiga anaknya.
Penembakan dan pemboman di Ghautah yang terkepung, di mana kondisi kemanusiaan telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir, juga telah menimbulkan korban jiwa yang besar. Korban terakhir terjadi pada Senin (8/1) di mana belasan orang tewas di Madira, Arbin, Douma, Saqba dan Hazzeha di Ghautah Timur. (haninmazaya/arrahmah.com)