YERUSALEM (Arrahmah.com) – Kelompok penguasa pendudukan Israel dan kelompok-kelompok pemukim Yahudi, yang beroperasi dengan dukungan politik dan keamanan pemerintah, telah menempuh cara lain untuk merebut dan men-yahudisasi rumah-rumah dan tanah milik warga Palestina di Yerusalem yang diduduki.
Rekaman audio yang diterbitkan oleh Haaretz pada hari Jumat mengungkapkan pembicaraan antara ketua kelompok permukiman Yahudi Ateret Cohanim, Mati Dan, dan warga Palestina pemilik rumah di Yerusalem. Dalam pembicaraan tersebut, Mati Dan menawarkan pelacur dan obat kuat Viagra.
Dia kemudian mengancam untuk menyebarluaskan pembicaraan itu jika mereka tidak mau menyerahkan rumah dan harta bendanya dan menjualnya kepada kelompok tersebut, yang mana kadang-kadang menggunakan perusahaan yang terdaftar dalam “tax havens” untuk menghindari pajak.
Rekaman tersebut mengungkapkan bahwa Dan dan sejumlah anggota kelompok tersebut, yang berafiliasi dengan gerakan permukiman Zionis religius, telah mendiskusikan cara untuk mengambil alih rumah dan harta benda milik Palestina di Yerusalem yang telah diduduki selama lebih dari dua dekade.
Pembicaraan tersebut termasuk diantaranya adalah dengan menawarkan pelacur serta rekaman pembicaraan dengan tokoh sosial dan politisi terkemuka dan melakukan negosiasi terhadap rumah dan harta benda mereka. Jika mereka masih menolak menyerahkan rumah dan harta bendanya, maka rincian pembicaraan tersebut akan disebarluaskan.
Dalam salah satu rekaman, pengacara kelompok pemukim Eitan Geva menjelaskan bagaimana mendekati pemilik rumah di Yerusalem yang diduduki.
Dia mengatakan kepada mereka: “Ada dua cara untuk melakukan ini, apakah dengan memberi kita rumahnya secara rahasia dan masalahnya berakhir, atau Anda membawanya ke pengadilan di mana fakta tentang ayahmu akan dibuka dan semua orang akan menyadari bahwa dia melakukannya untuk orang Yahudi karena berkerja sama dengan mereka.”
Selama bertahun-tahun, Mati Dan telah membangun jaringan hubungan yang kuat dengan pejabat senior, termasuk anggota Knesset, menteri dan walikota Yerusalem, Nir Barkat. Dia menggunakan kedekatannya dengan pejabat untuk mendapatkan rumah dan harta benda milik warga Palestina, baik melalui cara-cara yang disebutkan di atas atau dari negara setelah dikeluarkannya sebuah keputusan yang “membuktikan” bahwa rumah itu adalah milik orang Yahudi di masa lalu.
(ameera/arrahmah.com)