DAMASKUS (Arrahmah.com) – Para aktivis telah meluncurkan sebuah kampanye untuk mendukung bayi Suriah yang kehilangan penglihatannya serta tengkoraknya hancur dalam dua serangan terpisah yang dilancarkan pasukan rezim Assad di kampung halamannya yang terkepung di dekat Damaskus.
Karim pertama kali terluka pada akhir Oktober ketika peluru artileri menyerang sebuah pasar di Hammouria, di Ghota Timur yang dikuasai pihak oposisi.
Serangan tersebut juga telah merenggut nyawa ibunya. Serangan yang sama juga merenggut nyawa seorang wanita hamil dan anaknya yang belum lahir, dan satu wanita lainnya.
Sepuluh hari kemudian, setelah bayi berumur beberapa pekan itu dipulangkan dari rumah sakit, pecahan peluru kembali menghantam atap rumahnya.
Seorang relawan dari tim penyelamat, bernama Abu Loay, mengatakan bahwa Karim tidak sadarkan diri saat dibawa ke rumah sakit. Saat dia bergegas ke rumah sakit, yang jaraknya hanya beberapa ratus meter, ada tembakan peluru lagi yang menghalangi jalan mereka. Akhirnya Abu Loay membawa Karim ke rumah sakit yang lain.
Dalam serangkaian gambar yang diposting di media sosial, penduduk Ghouta timur dan simpatisan memasang foto diri mereka dengan menutup salah satu matanya, untuk menghormati bayi yang sekarang telah berusia berusia tiga bulan itu.
Tagar ‘#BabyKarim aku melihatmu’ dan ‘#Pengepungan Ghpouta Timur harus diakhiri’ menjadi tren di Twitter pada Senin.
(ameera/arrahmah.com)