JAKARTA (Arrahmah.com) – Juru bicara Front Pembela Islam Slamet Maarif mendukung sepenuhnya upaya boikot produk Amerika Serikat yang dilontarkan sejumlah pihak. Pernyataan ini menanggapi sikap Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Slamet menilai, upaya boikot penting untuk memberi efek jera pada AS bahwa pertumbuhan ekonomi di negeri paman sam itu juga banyak dipengaruhi oleh umat Islam di Indonesia.
“Kasih pelajaran ke AS biar sadar bahwa ekonomi AS juga dipengaruhi umat muslim,” ujar Slamet, Jumat (8/12/2017), lansir CNN.
Senada, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas juga sepakat dengan upaya pemboikotan produk AS. Menurutnya, tindakan Trump telah secara jelas menyakiti umat Islam di seluruh dunia.
“Kalau mereka bisa berbuat semena-mena, kenapa kita tidak begitu juga? AS dan Israel harus siap menanggung risikonya. Itu sudah hukum alam siapa yang menyakiti akan disakiti,” tandasnya.
Menurut Slamet, upaya boikot merupakan bentuk protes dari umat muslim di Indonesia yang tak setuju dengan kebijakan Presiden Trump tersebut.
“Diharapkan dengan upaya boikot ini AS mau mendengarkan aspirasi umat Islam Indonesia yang tidak setuju dengan tindakan dan kebijakan mereka,” katanya.
Upaya boikot atas produk-produk AS di Indonesia sebelumnya diserukan oleh sejumlah anggota dewan dalam rapat paripurna DPR kemarin, Kamis (7/12). Pemboikotan itu disebut sebagai pesan bangsa Indonesia yang ingin mendorong secara serius atas kemerdekaan Palestina serta menolak segala upaya pelemahan dan perjuangan rakyat Palestina.
Keputusan Trump itu dinilai menandakan bahwa AS hanya mengedepankan kepentingan-kepentingan subyektifnya sendiri, tanpa ada kemauan mencari jalan keluar bagi perdamaian yang komprehensif, lansir CNN.
(ameera/arrahmah.com)