ANKARA (Arrahmah.com) – Direktorat Agama Turki (Diyanet) akan mempekerjakan setidaknya 100 imam Suriah untuk memberikan layanan keagamaan kepada pengungsi Suriah yang tinggal di kamp-kamp di Turki, harian Habertürk melaporkan.
Langkah tersebut diumumkan sebagai salah satu proyek akan datang yang direncanakan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Keagamaan, di bawah Diyanet, sebagaimana dilansir Hurriyet Daily News, Selasa (7/11/2017).
Sebanyak 100 orang imam Suriah akan dipekerjakan sebagai bagian dari kantor pusat informasi yang akan dibuka untuk memberikan layanan rohani kepada pengungsi Suriah yang tinggal di kamp pengungsian sementara di Turki.
Diyanet juga mengumumkan rute perjalanan (wisata rohani) yang akan diselenggarakan bagi sekitar 500 anak pengungsi Suriah untuk mengunjungi situs-situs keagamaan, sejarah dan budaya di seluruh Turki, termasuk provinsi barat laut Turki yaitu Istanbul, Edirne dan Bursa; provinsi bagian Aegea yaitu Manisa; provinsi daerah Anatolia Tengah yaitu Konya, Sivas dan Kayseri; provinsi di sekitar Laut Hitam yaitu Amasya; provinsi timur Turki yaitu Erzurum; serta provinsi-provinsi yang terletak di tenggara Turki yaitu Şanlıurfa, Mardin dan Diyarbakır.
Selain itu, juga akan diadakan konferensi yang bertujuan untuk melindungi pengungsi dari “manipulasi agama” semacam eksploitasi Islam oleh kelompok-kelompok seperti Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) dan kelompok Fethullahist Terrorist Organization (FETÖ).
Saat ini terdapat 235.000 pengungsi yang ditampung di pusat penampungan sementara di Turki, termasuk diantaranya sekitar 228.000 warga negara Suriah dan sekitar 7.000 warga negara Irak.
Kamp-kamp pengungsian sementara itu berada di provinsi selatan dan tenggara Turki yaitu; Hatay, Gaziantep, Şanlıurfa, Kilis, Mardin, Kahramanmaraş, Osmaniye, Adıyaman, Adana dan Malatya.
(ameera/arrahmah.com)