ALEPPO (Arrahmah.com) – Penjelasan Mengenai Konfrontasi Sengit antara Hai’ah Tahrir Syam dan Harakah Nuruddin Zinki
Dalam dua hari ini konflik antara Hai’ah Tahrir Syam dan Harakah Nuruddin Zinki kembali memanas, puncaknya hari ini diberitakan terjadi pertempuran sengit antara keduanya. Menyikapi hal itu Wakalah Iba’ merilis keterangan dan kronologinya.
Berikut ini bayan yang dirilis oleh Wakalah Iba’ dan diterjemahkan oleh tim Arrahmah:
19 November 1439 H/8 November 2017
Wakalah Iba’- Aleppo: Sebuah kekuatan militer berjumlah besar disiapsiagakan, dan pos-pos pemeriksaan dilengkapi senjata berat di daerah pedesaan Aleppo Barat. Yang mana daerah-daerah itu berada di bawah kendali Harakah Nuruddin Zinki. Bersamaan dengannya terdapat demonstrasi dan unjuk rasa oleh warga sipil di kota dan desa yang dibebaskan di barat Aleppo. Mereka mengecam sikap Harakah Zinki yang menculik Direktur Pendidikan di provinsi Aleppo, Professor Muhammad Mustafa tanpa alasan yang jelas.
Pada kemarin petang Harakah Zinki merilis sebuah pernyataan yang menuduh Hai’ah Tahrir Syam menyerang pejuang mereka dari kota Hayan, daerah pedesaan Aleppo Utara, merampas senjata mereka dan mengusir mereka dari pos-pos Ribath (penjagaan). Menanggapi hal itu Dewan Syura kota Hayyan mengeluarkan sebuah pernyataan yang bertentangan dengan apa yang tercantum dalam pernyataan Zanki. Sebagaimana yang ditegaskan oleh pernyataan Dewan Syura Hayyan bahwa mereka menolak masuknya Harakah Zinki di wilayah tersebut. Pernyataan itu berbunyi, “Setelah kami menyelesaikan situasi dan merapikan barisan, Harakah Zinki datang berniat menaruh kelompoknya untuk meraih keuntungan politik dan kami tidak terima dengan perlakuan itu.”
Untuk mendapat laporan terperinci mengenai perselisihan yang terjadi antara Harakah Zinki dan HTS, Wakalah Iba’ telah menemui Komandan HTS yang bertanggung jawab atas wilayah Aleppo, Abu Ibrahim Salamah. Dia memberikan kesaksian: “Ketika kami disibukkan dalam pertempuran di pedesaan Hama melawan Khawarij dan Rezim Nushairiyyah di daerah pedesaan Hama Utara dan Timur, kami dikejutkan dengan sejumlah kejahatan yang dilakukan oleh Harakah Zinki. Yang pertama adalah penangkapan Akhi Profesor Muhammad Mustafa, Direktur pendidikan di Aleppo. Dan pelanggaran lainnya, adalah perekrutan kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan kami dan berada di daerah kami, yang tidak lain hanyalah upaya untuk mencari masalah dengan HTS, sebagaimana mereka juga mencegah kami membuka markas di daerah kekuasaan mereka meskipun sebenarnya kami mampu untuk membuka banyak markas, tapi kami sebisa mungkin menghindari konfrontasi dan eskalasi.”
Abu Ibrahim Salama juga melaporkan bahwa Harakah menahan Abu Ubaidah Bishantarah, seorang komandan di salah satu batalion HTS. Mereka merebut senjatanya dan mengancamnya dikarenakan kerjasamanya dengan HTS. Selain itu Harakah juga berusaha menambah masalah dengan memperluasnya hingga ke desa Adnan, Hayan, dan Al Halzoun.
Dalam konteks yang sama, Amir HTS di Aleppo mengatakan: “Kami terkejut ketika Harakah Zinki mencegat anggota HTS yang sedang menuju ke utara dan menangkap mereka. Dan semuanya tahu betapa sensitifnya front ini dan satu-satunya rute pasokan melewati daerah Harakah Zinki. Hal ini menyebabkan ketegangan dan terjadi saling menangkapi. Kami mencoba untuk melakukan ishlah (damai) namun kami terkejut dengan sikap keras kepala yang ditunjukkan oleh komandan Zinki. Dan kami meminta agar mereka bertanggung jawab atas eskalasi tersebut, terutama saat mereka menyerbu rumah-rumah personel HTS di sejumlah daerah.”
Perlu disebutkan bahwa di daerah pedesaan Aleppo Barat saat ini terjadi bentrokan antara Harakah Zinki dan HTS dan belum ada solusi yang tercapai sampai saat ini.
Sebagaimana diketahui bahwa Harakah Nuruddin Zinki mengumumkan pemisahannya dari Hai’ah Tahrir Syam pada bulan Juli 2017, dengan perselisihan dan masalah yang terus berkelanjutan di antara kedua belah pihak. (umarmukhtar/arrahmah.com)