KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) bertemu dengan perusahaan-perusahaan telekomunikasi untuk merundingkan tudingan penjualan data konsumen yang diduga terjadi secara ilegal.
Kepala MCMC Dr. Mazlan Ismail menyebut bahwa pertemuan itu dilakukan untuk menjalin kerjasama dan untuk berbagi informasi.
“Ini kami lakukan agar mereka mengerti apa yang sedang terjadi, khususnya ketika nanti polisi mulai membuka penyelidikan,” ungkap Ismail, lansir Anadolu Agency, Jumat (3/11/2017).
Sebelumnya, situs Lowyat.net melaporkan bahwa data dari lebih dari 46 juta pengguna ponsel bocor dan seseorang mencoba menjual informasi itu melalui internet.
Informasi yang bocor tersebut termasuk nomor ponsel, nomor seri ponsel serta alamat rumah pengguna.
Semua data itu diperoleh dari setidaknya 12 penyedia jasa telekomunikasi Malaysia, situs pencari kerja Jobstreet.com, serta sejumlah dewan dan asosiasi medis di sana.
Seluruh populasi Malaysia – sebanyak 32 juta warga – mungkin beresiko terdampak oleh kebocoran data itu, ditambah warga asing di sana yang menggunakan nomor ponsel lokal.
Polisi Malaysia mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan kebocoran itu dilakukan oleh pegawai salah satu perusahaan telekomunikasi.
Wakil Inspektur Jenderal Noor Rashid mengatakan siapapun yang melakukannya pasti memiliki akses pada data dalam jumlah besar.
“Kasus ini sangat teknis. Kami butuh waktu. Ada kemungkinan mereka yang terlibat menyalahgunakan posisi mereka untuk mengakses data kemudian mencoba menjualnya,” pungkas Rashid.
(ameera/arrahmah.com)