DHAKA (Arrahmah.com) – Ribuan anggota ormas Islam melakukan aksi mereka di kota pelabuhan Chittagong, Bangladesh, pada Jum’at (6/10/2017) meminta pemerintah untuk mempersenjatai pengungsi Muslim Rohingya yang melarikan diri dari tindakan keras di negara bagian Rakhine, Myanmar.
Lebih dari setengah juta Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh sejak serangan pembalasan minoritas Muslim di pos polisi Myanmar memicu pembalasan brutal oleh pasukan keamanan.
Para pengungsi menuturkan bahwa tentara Myanmar – yang diapit oleh gerombolan etnis Rakhine mayoritas Buddha – membantai mereka dan membakar desa mereka dalam sebuah kampanye yang menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa termasuk “pembersihan etnis”.
Militer Myanmar menyalahkan kerusuhan ini pada Rohingya.
Sekitar 15.000 orang tergabung dalam demonstrasi di kota terbesar kedua di Bangladesh, kata polisi, yang diselenggarakan oleh kelompok Islam yang dinilai garis keras Hefazat-e-Islam untuk memprotes pembunuhan Rohingya.
“Kami menuntut penghentian genosida Rohingya,” kata juru bicara Hefazat, Azizul Hoque Islamabad, kepada AFP.
“Kami juga meminta pemerintah untuk melatih dan mempersenjatai Rohingya sehingga mereka bisa membebaskan tanah air mereka,” katanya. (althaf/arrahmah.com)