(Arrahmah.com) – Sabtu 7/10/2017 Turki telah merilis serangkaian pernyataan resmi mengenai rencana untuk memasuki Idlib. Bahkan dalam pernyataannya Erdogan mengatakan akan membebaskan rakyat Idlib “Hari ini ada operasi serius di Idlib dan itu akan berlanjut. Kami tak akan tinggalkan saudara kami di Idlib sendirian.”
Menanggapi hal tersebut Hayaat Tahrir Syam, selaku faksi Mujahidin terbesar di Idlib merilis sebuah pernyataan yang telah kami terjemahkan di bawah ini:
Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam, Sholawat serta salam tercurahkan atas Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam, dan atas keluarganya, dan seluruh sahabatnya.
Revolusi Suriah yang penuh berkah masih berjalan dengan penuh kesengsaraan dan kesusahan dan ujian, dan tidak akan berhenti kecuali akan keluar darinya ujian yang paling sulit, tingkatkan yang lebih keras, kesadaran yang lebih dalam, dan masalah demi masalah terus berdatangan hingga keluar satu generasi manusia yang paling pantas untuk mengemban amanah itu. Lalu dia berdiri teguh di hadapan konspirasi yang direncanakan terhadapnya, maka dengan izin Allah ditangannya kemenangan itu diperoleh melalui kekuatannya.
Sungguh Hayaat Tahrir Syam telah mengetahui bahwa untuk menghalangi bencana yang terus terjadi di medan (pertempuran) ini dengan bijaksana, perencanaan, dan kebijakan yang syar’i. Yang harus diutamakan adalah kemaslahatan syar’I yang dipertimbangkan dengan matang, dan menjaga pencapaian Jihad oleh Ahlu Syam, agar revolusi bangsa ini dan jihadnya yang diberkati terus berlanjut sehingga terwujud sepenuhnya tujuan yang dicita-citakan dan segala pengorbanan tak ternilai yang telah dikeluarkan.
Perubahan penting atas bencana ini adalah berkembangnya berbagai pernyataan di media mengenai dukungan terhadap penjajah Rusia kepada kelompok oposisi dengan tujuan memerangi Mujahidin yang pada hari ini tengah berperang melawan rezim kriminal dan sekutunya di sebagian besar front pertempuran. Dan ditambah pula dengan bergeraknya kelompok yang disebut “Perisai Eufrat/FSA”, mereka yang telah menjadikan Suriah utara merintih di bawah kejahatan dan kerusakan mereka, dan mereka yang dijadikan sebagai alat untuk menegakkan hasil keputusan perundingan di Astana yang keenam. Dan dalam hal ini Rusia yang menjadi penjamin dan pemberi dukungan dari udara, dan kelompok kriminal ini akan menjadi antek-anteknya di lapangan untuk menetapkan garis pembagian wilayah Suriah menjadi beberapa bagian dan penjualan revolusi di atas kertas dalam perundingan khianat.
Bukan rahasia bagi setiap yang memiliki pengetahuan dan bashirah (pemahaman) tentang posisi penjajah Rusia yang memerangi agama ini, dan menodai kehormatan, dan memaksa kaum Muslimin menderita karena pengeboman dan pengusiran. Dan tidak ada yang selamat dari kejahatan mereka (Rusia), bahkan orang tua wanita atau bayi, dan bagaimana dengan mereka yang membantunya memperkuat cengkeramannya dan membantu mereka memperluas kegelapannya, bahkan mereka telah menjadi antek-anteknya untuk melaksanakan kejahatan dan perencanaan mereka.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi auliya bagimu; sebahagian mereka adalah auliya bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi auliya, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.” (QS. Al-Maidah: 51). Maka sesungguhnya mereka yang membantu Rusia maka dihukumi sama dengannya.
Alih-alih mereka bergabung dengan salah satu dari kelompok mujahidin dari putra-putra asli Suriah, dan mempertahankan keluarganya dan hartanya dari serangan musuh,
Namun mereka malah berpihak pada kelompok keras dan lalim yang mendukung rezim Nushairiyyah yang lalim dalam memperkuat kekuasaannya. Rezim mengcover masuknya mereka dengan bantuan serangan udara yang berkepanjangan agar mereka dapat maju ke seluruh front yang di mana rezim dapat menjalankan kejahatannya, maka jadilah mereka pembantu bagi rezim Nushairiyyah dan jadilah ia sepertinya.
Dan hendaklah faksi-faksi pengkhianat ini mengetahui bahwa barang siapa yang berdiri di sisi penjajah Rusia bahwa Idlib bukanlah tempat bersenang-senang bagi mereka, karena singa-singa Jihad dan Istisyhadi sedang menunggu untuk menyergap.
Dan siapapun yang menginginkan ibunya kehilangan dia, menginginkan anaknya menjadi yatim piatu atau menginginkan istrinya menjadi janda, maka silahkan maju. Dan berita itu adalah yang kalian lihat bukan yang kalian dengar.
“Allah memiliki kuasa untuk melakukan pekerjaan-Nya, tetapi kebanyakan orang tidak mengetahuinya.” (Yusuf, 21).
(Umarmukhtar/arrahmah.com)