ANKARA (Arrahmah.com) – Badan bantuan Turki pada Ahad (17/9/2017) mendistribusikan makanan di perbatasan Bangladesh kepada Muslim Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan di negara bagian Rakhine, Myanmar barat.
Paket makanan, termasuk beras, minyak, buncis, tepung terigu, garam dan gula, didistribusikan untuk 300 keluarga di Balukali, satu dari lima kamp pengungsian utama di sepanjang perbatasan.
Sebuah undang-undang yang disahkan di Myanmar pada tahun 1982 tidak mengakui kewarganegaraan etnis Rohingya – yang banyak di antaranya telah tinggal di Myanmar selama beberapa generasi -, menyebabkan mereka hidup tanpa kewarganegaraan, menghilangkan kebebasan bergerak mereka, juga akses terhadap pendidikan dan layanan, serta membolehkan penyitaan sewenang-wenang atas harta benda mereka.
Presiden Bulan Sabit Merah Turki Kerem Kinik mengatakan bahwa ada lebih dari 400.000 Muslim Rohingya di perbatasan Bangladesh, kebanyakan dari mereka tidak dapat mendapatkan kebersihan, makanan dan perawatan kesehatan yang kayak.
Tim Bulan Sabit Merah Turki mengadakan pembicaraan dengan pihak berwenang Bangladesh untuk memastikan kebutuhan para pengungsi dan untuk membuka jalan bagi bantuan.
Kinik mengatakan bahwa Bulan Sabit Merah Turki telah sepakat dengan pemerintah Bangladesh untuk membangun sebuah kamp yang “lebih permanen”.
“Kamp ini akan menjadi seperti sebuah kota yang akan menampung hampir 100.000 pengungsi Rohingya dalam kondisi yang jauh lebih baik, seperti infrastruktur, layanan kesehatan, sekolah dan ibadah serta rumah sakit yang layak,” kata Kinik.
“Kamp ini akan memungkinkan Turki memberikan bantuan kemanusiaan yang lebih baik bagi mereka yang membutuhkan,” imbuhnya.
(ameera/arrahmah.com)