LONDON (Arrahmah.com) – Seorang penyiar terkenal Inggris sekaligus seorang jurnalis, Yvonne Ridley yang beberapa tahun lalu telah memeluk Islam setelah dibebaskan dari penawanan Taliban di Afghanistan, mempertanyakan tentang laporan pembunuhan AS.
“Hanya segelintir orang yang mudah ditipu oleh Amerika yang jatuh untuk omong kosong ini sementara seluruh dunia mempertahankan akal sehat mereka terkait berita tewasnya pemimpin Al Qaeda di suatu kamp di Abbottabad,” ujarnya.
“Apa yang saya ingin tahu adalah mengapa mereka membuang “jenazahnya” di laut, dengan demikian menghilangkan setiap bukti penting?” tanyanya.
“Orang tak lagi percaya apapun yang keluar dari Gedung Putih sejak kami semua dibohongi mengenai keberadaan WMD di Irak,”
Ridley juga menyatakan keraguannya tentang kematian Syaikh Usamah dalam wawancara eksklusif dengan IRNA.
“Berita ini tentu menghentikan orang berfokus pada dan membicarakan tentang akte kelahiran palsu Obama-isu yang menjadi iritasi besar bagi Presiden AS yang sedang melakukan kampanye untuk jabatan kedua,” katanya.
Kematian bin Ladin, menurutnya, “hanya akan mengamankan masa jabatan kedua kalinya, dilihat dari acara yang aga tak terkendali, histeria massa yang berkumpul di New York Times Square, Ground Zero dan situs lainnya.”
Ridley mengatakan bahwa di bulan oktober 2001, Menteri Luar Negeri Taliban ditawarkan untuk menyerahkan pemimpin Al Qaeda, namun sebenarnya AS membutuhkan alasan untuk masuk ke Afghanistan.
“Osama bin Laden merupakan alasan, kalau tidak, mereka bisa menghindari perburuan termahal di dunia selama sepuluh tahun terakhir, perang teror sia-sia dan bencana perang yang memiliki biaya puluhan ribu nyawa,” lanjutnya.
Ia percaya bahwa hal itu juga ironis bahwa Obama sekarang harus menarik diri dari Afghanistan setelah 10 tahun sia-sia di sana. (haninmazaya/arrahmah.com)