MALE (Arrahmah.com) – Kementerian Luar Negeri Maladewa, beberapa waktu yang lalu, mengeluarkan sebuah pernyataan resmi yang mengecam kekejaman dan tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap Komunitas Muslim Rohingya.
Dalam pernyataan ini, Pemerintah Maladewa mengungkapkan keprihatinan atas serangkaian kekerasan dan pihaknya mengecam keras kekejaman yang dilakukan terhadap komunitas Muslim Rohingya.
“Maladewa percaya bahwa masyarakat internasional harus bertindak cepat dan tegas untuk menghentikan pertumpahan darah,” ungkapnya, lansir RBNews.
Pemerintah Maladewa juga telah memutuskan untuk menghentikan semua hubungan dagang dengan Myanmar sampai pemerintah Myanmar melakukan tindakan yang cukup besar untuk mencegah dan menghentikan penderitaan yang terus berlanjut yang dialami oleh komunitas Muslim Rohingya.
Pernyataan tersebut juga menegaskan bahwa Pemerintah Maladewa mendesak Sekjen PBB dan Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk menyelidiki pelanggaran berat hak asasi manusia yang dilakukan pemerintah Myanmar terhadap Komunitas Muslim Rohingya.
Maladewa di bawah pemerintahan Presiden Yameen, sejak awal, memantau secara ketat situasi mengerikan yang dialami Muslim Rohingya di Myanmar dan selalu secara terbuka mengutuk tindakan kekerasan ini.
Tindakan kekerasan yang brutal terhadap komunitas Muslim Rohingya telah merenggut nyawa puluhan Muslim. Peristiwa tragis ini telah memaksa ribuan Muslim Rohingya untuk pergi meninggalkan rumah mereka dan menjadi pengungsi. Situasi terus memburuk dan membutuhkan tindakan cepat dari masyarakat internasional.
Maladewa adalah negeri kepulauan terkecil di dunia dengan populasi sekitar 400.000 orang dan terkenal sebagai negara tempat tujuan liburan mahal dengan pantai dan laut indah yang dianggap paling sempurna untuk tujuan wisata laut dunia.
Namun banyak yang tidak tahu bahwa negara ini memiliki penduduk yang 100 persen beragama Islam. Agama Islam yang mengakar sangat kuat di Maladewa, dimulai pada awal abad ke12, dimana Kesultanan Islam pertama Maladewa berdiri pada tahun 1152. Islam juga telah menjadi agama negara sejak itu dan seluruh penduduk Maladewa adalah penganut Islam Sunni.
(ameera/arrahmah.com)