DHAKA (Arrahmah.com) – Tiga Muslim Rohingya lainnya yang menjadi korban peluru tentara Myanmar telah melintasi perbatasan dan dirawat di Rumah Sakit Chittagong Medical College di Bangladesh, bdnews24 melaporkan pada Senin (28/8/2017).
Mereka adalah korban tindakan keras Angkatan Darat Myanmar yang diluncurkan setelah beberapa pos polisi, dan pangkalan militer berada di bawah serangan gerilyawan di negara bagian Rakhine.
Para korban menuturkan bahwa tentara Myanmar tanpa pandang bulu menembaki warga sipil dan melukai banyak dari mereka.
Ratusan Muslim Rohingya, termasuk perempuan dan anak-anak, mencoba memasuki Bangladesh melalui enam poin di Naikhyanchharhi Bandarban selain Cox’s Bazar.
Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB) mengatakan 92 orang Rohingya ditahan dan dikirim kembali saat melintasi perbatasan di distrik ini sejak Sabtu malam (26/8).
Petugas Eksekutif Naikhyangchharhi Upazila, SM Sarwar Kamal, mengatakan bahwa banyak Muslim Rohingya ditahan dan akan dikirim kembali.
Menurut Komandan Batalyon BGB Cox Bazar 34, Letnan Kolonel Manzurul Hasan Khan, 71 orang dikirim kembali dari Ukhia dan Naikhyangchharhi.
Komandan Batalyon BGB Teknaf 2, Letnan Kol SM Ariful Islam, mengatakan 21 orang dikirim kembali saat mencoba melintasi perbatasan melalui Damdamia dan Shahpari’s Island di sepanjang sungai Naf pada Sabtu malam (27/8).
Sebelumnya, 219 orang Rohingya dikirim kembali setelah serangan di Myanmar, kata pejabat BGB.
Mengenai penembakan oleh pasukan keamanan Myanmar terhadap Muslim Rohingya yang melarikan diri, dia mengatakan bahwa BGB siap untuk menanggapi ‘dengan tepat’ terhadap usaha apapun dari pasukan Myanmar untuk melintasi perbatasan.
Para pengungsi Rohingya, yang telah melintasi perbatasan dan berlindung di Bangladesh, termasuk yang terluka, beberapa di antaranya menderita luka peluru.
Empat orang yang terkena peluru dibawa ke Rumah Sakit Chittagong Medical College pada Sabtu (26/8), dan satu di antaranya meninggal kemudian.
Tiga orang Rohingya lainnya dengan luka yang sama dibawa ke rumah sakit dari Kutupalong Ukhia di Cox’s Bazar pada Sabtu malam (26/8), Asisten Sub-Inspektur Mohammad Alauddin mengatakan kepada bdnews24.com.
Sepanjang beberapa kilometer dari perbatasan Palongkhali di Cox’s Bazar, ribuan pengungsi Rohingya berkumpul setelah melintasi sungai Naf ke Bangladesh.
Di Bandarban, ratusan telah melintasi perbatasan dan berlindung di rumah-rumah saudara mereka di Ghumdhum, Tumbru dan Reju Monjoy Parha, Shamsul Alam, penduduk Naikhyangchhari, mengatakan kepada bdnews24.com.
Dia mengatakan bahwa sejumlah besar orang Rohingya menunggu untuk menyeberangi perbatasan dan rimba Chakdhala.
Penduduk daerah Lemuchharhi, Mohammad Kalu mengatakan, “Kami tidak tahu apakah BGB akan dapat menghentikan orang-orang Rohingya jika mereka ingin memasuki Bangladesh dalam jumlah besar. Kami panik.” (althaf/arrahmah.com)