MANILA (Arrahmah.com) – Pejabat Pentagon telah mengungkapkan bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan sebuah rencana yang memungkinkan militer melakukan serangan udara dengan dalih menargetkan kelompok yang terkait dengan Daulah Islam atau yang lebih dikenal dengan ISIS di Filipina, seperti dilansir Asian Correspondent pada Rabu (9/8/2017).
Dua pejabat pertahanan mengatakan kepada NBC News bahwa AS mempertimbangkan serangan udara terhadap kelompok pejuang Maute di Kota Marawi, yang kemungkinan akan dilakukan oleh pesawat tak berawak.
Langkah tersebut, jika disetujui, akan didasarkan pada pembelaan diri kolektif karena ancaman yang diperlihatkan terhadap sekutu AS di wilayah tersebut oleh militan yang berafiliasi dengan ISIS.
Juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Christopher B Logan mengatakan bahwa “pembelaan diri kolektif tidak selalu berarti serangan udara,” dan ini terutama berkaitan dengan pembagian intelijen – misalnya memberikan informasi kepada militer Filipina untuk memastikan mereka dapat melindungi diri mereka sendiri.
Kendati demikian, Logan tidak akan mengesampingkan bahwa AS akan melakukan serangan udara itu sendiri, atau apakah pesawat tak berawak tambahan disediakan bagi Filipina akan dipersenjatai atau tidak, lapor NBC News.
Bulan lalu, AS juga melakukan patroli bersama dengan angkatan laut Filipina di tengah kekhawatiran bahwa militan yang bersimpati kepada ISIS akan melintasi perbatasan maritim dari Malaysia dan Indonesia untuk bergabung dengan kelompok yang merebut Kota Marawi.
“Kami memiliki kehadiran CT [kontra-teror] yang konsisten di Filipina selama lima belas tahun ini,” juru bicara Pentagon lainnya, Kapten Jeff Davis mengatakan kepada NBC News. (althaf/arrahmah.com)